3 Jenis Training Karyawan Yang Paling Dibutuhkan

Dalam perusahaan, banyak sekali aset yang harus dipelihara dan dikembangkan. Salah satunya mungkin pada aset SDM. SDM menjadi momok bagi semua perusahaan dikarenakan kebutuhan akan SDM menjadi prioritas semua perusahaan. Sebagai HR, sering menjadi pertanyaan bagaimana dan apakah bisa kita mengembangkan SDM yang kita miliki di perusahaan dengan berbagai aktivitas training dan pelatihan?

Tentu bisa dan  biasanya hal ini memang menjadi dasar bagi karyawan untuk dapat mengembangkan skill yang dimilikinya serta membantu perusahaan mewujudkan visinya sehingga semua karyawan dapat memiliki skill yang mengarah pada tujuan visi tersebut.

Jenis Training Karyawan Yang Paling Dibutuhkan

Namun apa saja jenis training karyawan yang perlu diketahui oleh kita sebagai HR? Dan apakah ada cara tertentu dalam memaksimalkan pelatihan pada karyawan demi meningkatkan produktivitas karyawan? Sleekr merangkum semuanya itu dalam 3 jenis training karyawan paling utama yang dibutuhkan karyawan.

  1. Skill & Creativity Training

    Sesuai dengan namanya, skill atau creativity training adalah jenis training karyawan yang dikhususkan untuk memberikan skill dan pengetahuan baru bagi karyawan. Keahlian yang diajarkan dalam training biasanya akan diberikan kepada karyawan yang dianggap belum menguasai atau masih kurang nilainya dalam sebuah keahlian tertentu. Disela-sela training juga diselipkan training non formal berupa games atau case studies agar menerapkan nilai-nilai berpikir kreatif untuk karyawan. Jenis ini sangat cocok dilakukan bagi karyawan yang berasal dari departemen yang mengharuskan berpikir kreatif seperti tim desain, marketing, promosi, tingkatan supervisor, dll. Namun tidak menutup kemungkinan diberikan kepada departemen lainnya. Semuanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

  2. Retraining

    Retraining atau pelatihan ulang adalah training yang diberikan pada karyawan secara berkala. Tuntutan teknologi dan perkembangan isu yang berhubungan dengan perusahaan semakin berkembang. Karyawan akan dituntut untuk maju dan menyesuaikan diri untuk berpikir inovatif akan pekerjaan mereka. Buah dari hasil mereka nantinya dapat digunakan sebagai solusi dan saran bagi kelangsungan proses kerja perusahaan. Sebagai HR, hal ini patut kita jadikan prioritas jika retraining diperlukan bagi karyawan.

  3. Cross Functional Training

    Cross functional merupakan training yang dilakukan dengan meminta karyawan untuk melakukan aktivitas pekerjaan tertentu diluar bidang pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Cross training sangat bermanfaat bagi semua karyawan sehingga mereka mampu memahami cara kerja organisasi perusahaan secara lebih luas tidak hanya fokus pada tugas kerjanya saja. Salah satu contoh cross functional training adalah meminta staff bagian keuangan untuk membantu tugas staff HR dalam menyeleksi karyawan baru. Ataupun meminta staff marketing untuk membantu staff sales dalam penjualan. Hal ini biasanya efektif dilakukan bagi Anda yang memiliki karyawan dibawah 25 orang ataupun masih dalam lingkup kecil. Dikarenakan kebutuhan SDM kian bertambah, bagaimana jika Anda sebagai HR start up mencoba memaksimalkan sumber daya yang dimiliki.

Nah, sekian beberapa tips dari Sleekr bagi Anda dalam bagaimana cara memberikan training yang baik bagi karyawan Anda. Selain harus memberikan pelatihan, tentu sebagai HR, Anda diwajibkan memantau perkembangan kinerja dari karyawan Anda, apakah mereka berkembang dengan baik. Sleekr (Saat ini sudah menjadi Mekari Talenta) dapat membantu Anda dalam mewujudkan manajemen kinerja. Untuk lebih lengkapnya, silahkan cek disini.

WhatsApp WhatsApp Sales