Hasil akhir dari proses akuntansi yang paling penting, adalah laporan keuangan. Dengan membaca laporan keuangan, manajemen, pemilik perusahaan, atau siapapun yang berkepentingan bisa mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Kondisi apa saja yang bisa dilihat dengan membaca laporan keuangan? Untuk sungguh-sungguh memahami logikanya, Anda harus memposisikan diri sebagai sesorang yang sangat berkepentingan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Misalnya anggap diri Anda sebagai pemilik usaha atau orang yang akan berinvestasi diperusahaan tersebut.
Contoh sederhananya Anda bisa memposisikan diri Anda sebagai pemilik usaha, pada umumnya jika memposisikan sebagai pemilik usaha, minimal Anda ingin mengetahui 2 hal berikut ini:
Kekayaan Perusahaan
Pertanyaan paling mendasar mengenai kekayaan perusahaan biasanya “Apakah perusahaan dalam kondisi baik-baik saja?” dalam hal ini yang dimaksud adalah “Dapatkah perusahaan beroperasi secara lancar”. Perusahaan hanya akan bisa beroperasi secara lancar bila, Memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari; memenuhi kewajiban-kewajibannya sepeti membayar hutang kepada vendor/supplier, bank, dan membayar dividen kepada pemegang saham; Memiliki persediaan baik bahan baku untuk diproduksi atau barang jadi untuk di jual kembali; dan yang tidak kalah pentingnya adalah memiliki sarana dan fasilitas yang cukup untuk menunjang kelancaran operasional perusahaan.
Hal tersebut diatas tercermin pada Neraca atau yang sering juga disebut sebagai “Laporan Posisi Keuangan.” Dari neraca tersebutakan terlihat berapa jumlah kekayaan perusahaan mulai dari jumah kas, bank, piutang dan lain sebagainya.
Untung atau Rugi
Belumlah cukup jika hanya dengan mengetahui berapa besarnya kekayaan perusahaan, atau mengetahui apakah perusahaan mampu melunasi hutang-hutangnya. Sebagai orang yang membutuhkan informasi mengenai keuangan sebuah perusahaan atau sebagai pemilik usaha sebaiknya juga perlu untuk mengetahui beberapa hal ini:
- Apakah bulan/tahun ini Anda untung atau rugi? Jika rugi, mengapa?
- Apakah operasional perusahaan berjalan dengan efisien atau sebaliknya, boros?
- Apakah sumber daya perusahaan lebih banyak digunakan untuk aktivitas yang menghasilkan barang/jasa atau untuk hal-hal di luar itu?
Selain itu juga harus peka untuk beberapa kondisi seperti :
- Angka pendapatan tinggi, tetapi mengapa Laporan Laba Rugi menunjukan angka laba yang sangat kecil?
- Angka penjualan rendah, tetapi mengapa Laporan Laba Ruginya menunjukan angka minus alias rugi? Bisaanya jika penjualan rendah aktivitas produksipun ikut juga rendah sehingga tidak menimbulkan kerugian?
- Penjualan begitu tinggi, Laporan Laba Rugi menunjukan angka laba yang signifikan, tetapi mengapa begitu banyak vendor (supplier) yang mengeluhkan keterlambatan pembayaran?
- Ekuitas Pemilik menunjukan peningkatan yang cukup besar, tetapi mengapa tidak ada dividen yang bisa dibagikan kepada pemegang saham?
Untuk bisa mengetahui jawaban atas masalah seperti di atas yang pertama kali Anda butuhkan adalah laporan laba rugi. Pada laporan laba rugi ini Angka pada kolom “Pendapatan ” Anda bandingkan dengan “Harga Pokok Penjualan”, untuk melihat gross profit-nya apakah angkanya terlihat logis/wajar atau tidak? bagai mana bisa mengetahui jika angka tersebut logis/wajar atau tidak? Anda bisa menggunakan kelaziman dan benchmark. Dari sana bisa diketahui bahwa untuk jenis usaha manufaktur gross profit margin ada di kisaran 25 hingga 50%. Untuk jenis perusahaan jasa ada di kisaran 50 hingga 70%. Dan untuk jenis usaha trading (termasuk retail) ada di kisaran 70 hingga 200%.
Jika angka gros pforit-nya tidak bermasalah maka pengamatan dilanjutkan kembali pada elemen beban dan biaya perusahaan, perhatikan untuk setiap beban dan biayanya. Dalam keadaan seperti ini telitilah dalam melihat suatu biaya yang terjadi dalam sebuah perusahaan jika diperlukan bandingkan dengan periode atau tahun sebelumnya. Seperti apakah wajar jika biaya X senilai Y kemudian lakukan pengecekan mengapa bisa terjadi hal demikian dan segera lakukan penanganan terhadap biaya tersebut.
Selanjutnya perusahaan bisa memenuhi kewajibannya, tetapi mengapa banyak vendor (supplier) yang mengeluhkan atas keterlambatan dalam pembayarannya?
Untuk mengetahui mengapa demikian maka perhatian harus diarahkan ke elemen-elemen neraca yang lebih kecil. Perhatikan masing-masing dari saldo per-akun-nya pada posisi aktiva, sebagai contoh pada nilai piutang usaha lebih besar dibandingkan dengan persediaan atau kas atau asset yang lainnya hal ini salah satu kemungkinan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam pembayaran ke vendor walaupun penjualan atau laba usaha besar/meningkat jika dibandingkan dengan periode atau tahun yang sebelumnya.
Keadan demikian bisa diatasi dengan cara mencegahnya di waktu yang akan datang?. Untuk mengatasinya pihak manajemen perusahaan perlu memfokuskan perhatian pada proses penagihan piutang atau manajemen perlu mengubah kebijakan dalam hal untuk mempercepat pembayaran piutang misalnya dengan menawarkan potongan untuk pembayaran lebih awal, jika dibutuhkan unttuk panggil debt collector jika mengalami kesulitan penagihan. Dalam perkreditan misalnya di buat lebih ketat lagi atau pembatasan maksimal kredit, lebih selektif terhadap pemberian kredit, termin pembayaran di perpendek, dan lain sebagainya.
Ekuitas pemiliki meningkat tetapi dividen tidak/belum bisa dibagikan kepada pemegang saham”? Dengan kata lain perusahaan tidak bisa memenuhi kewajibannya kepada pemegang saham. Hal ini terjadi karena ada kemungkinan perusahaan tidak memiliki cukup persediaan Kas. Dan untuk mengatasinya bisa dengan mengelola pengalokasian kas sesuai dengan yang sudah direncanakan, pergunakan kas secara efektif dan efeisien, dan lain sebagainya dengan melihat rincian “Laporan Arus Kas”.
Dari penjelasan diatas bisa diketahui bagai mana cara untuk memahami dan mencari pemecahan masalahnya, hal ini menjadi dasar mengapa sangat perlu untuk bisa membaca laporan keuangan perusahaan. Dengan mengetahui segala kemungkinan yang terjadi maka keputusan yang tepatpun akan dapat diambil secara cepat untuk keberlangsungan sebuah perusahaan. Semua itu akan menjadi mudah jika pencatatan akuntansinya dikelola dengan baik dan benar, dan itu dapat ditemukan pada beragam fitur yang terdapat di Jurnal. Dapatkan informasi secara lebih lengkap dan jelas tentang Mekari Jurnal di sini!