Memulai Karir Sebagai Freelance Accountant? Mengapa Tidak

Bagi yang memiliki keahlian dalam bidang akuntansi namun tidak ingin terikat dengan perusahaan tertentu, freelancer accountant dapat menjadi profesi yang tepat untuk Anda. Sama seperti profesi pekerjaan lainnya, freelance accountant memiliki perjalanan karirnya sendiri. Banyak yang mengkhawatirkan hal tersebut karena tidak adanya kepastian dalam jenjang karir. Padahal jika dilakukan dengan benar, freelance accountant pun bisa menjadi profesi yang cukup menjanjikan.

  1. Harus Aktif Mencari Proyek

    Sebagai seorang freelance accountant, Anda tidak terikat dengan perusahaan manapun sebagai karyawan tetap. Artinya, Anda sendiri yang harus aktif mencari proyek untuk dikerjakan. Bahkan hal inilah yang sepertinya menjadi tantangan utama dari profesi freelance accountant. Anda harus berperan sebagai marketer untuk menjual keahlian Anda agar perusahaan dan pihak-pihak lain mau merekrut Anda sebagai freelance accountant mereka. Selain itu, proyek-proyek tersebut lah yang akan menjadi konten portofolio Anda yang akan digunakan untuk mendapatkan lebih banyak proyek lagi.

    Kabar baiknya, karena Anda memegang kontrol penuh terhadap proyek yang masuk, Anda bisa memilih proyek mana yang ingin Anda tangani dan mana yang tidak. Dengan bekerja pada proyek-proyek yang disukai, pekerjaan yang dilakukan pun tidak akan terasa seperti sebuah beban.

  2. Waktu kerja Fleksibel

    Menjadi seorang freelance accountant sangat cocok bagi Anda yang menginginkan fleksibilitas. Anda dibebaskan untuk bekerja kapan pun dan di mana pun selama proyek yang Anda terima bisa selesai tepat waktu. Anda bahkan bisa mengerjakan proyek-proyek tersebut dalam balutan busana rumahan. Meski begitu, terkadang ada beberapa perusahaan atau klien yang mengharuskan Anda untuk datang ke kantor mereka untuk membicarakan beberapa hal. Jadi, pastikan sejak awal bahwa kedua belah pihak memiliki kesepakatan yang jelas.

  3. Cocok bagi yang Hendak Membuka Perusahaan

    Biasanya, sebagai seorang freelance accountant, Anda akan mendapatkan proyek bersifat outsource dari perusahaan atau klien yang ingin fokus pada kompetensi inti mereka. Proyek-proyek tersebut umumnya akan cenderung bersifat monoton, misalnya seperti mengelola pembukuan secara rutin. Ruang untuk mengasah kreativitas dan inovasi Anda pun relatif terbatas.

    Meski begitu, hal tersebut dapat menjadi pengalaman yang sangat membantu apabila Anda berencana untuk mendirikan perusahaan akuntansi sendiri nantinya. Tidak hanya akan siap melakukan pekerjaan akuntansi secara sendiri, tetapi pintu untuk membuka jasa konsultansi akuntansi akan terbuka lebar. Dengan berbagai pengalaman dalam mengelola pembukuan akuntansi bisnis dan koneksi yang Anda bangun dengan para klien, profesi freelance accountant dapat menjadi langkah awal yang tepat apabila Anda ingin membangun perusahaan akuntan sendiri.

  4. Bisa Menjadi Karyawan Tetap

    Freelance accountant mungkin bukan profesi utama yang Anda incar untuk dijadikan sebagai karir. Mungkin Anda menjadikan profesi freelance accountant sebagai batu lonjakan agar bisa berkembang menjadi karyawan tetap. Hal tersebut tidak salah karena memang umumnya, setelah menjalani profesi sebagai freelance accountant selama 2-3 tahun, Anda memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan karur sebagai full-time accountant. Biasanya, mereka memilih untuk menjadi seorang financial planner atau chartered accountant.

  5. Semoga gambaran karir tentang freelance accountant di atas dapat membantu Anda untuk menentukan profesi yang sesuai dengan Anda dalam bidang akuntansi. Setiap profesi tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, jadi sebaiknya Anda melakukan pertimbangan yang matang sebelum memutuskan untuk mendalami profesi tertentu.

    Selain itu, jika Anda mulai menjadi seorang freelance accountant Anda dapat menggunakan Software akuntansi yang membantu pekerjaan Anda. Salah satu contohnya adalah Mekari Jurnal, Sleekr memberikan free trial  bagi Anda. Daftar sekarang disini.

WhatsApp WhatsApp Sales