Hampir seluruh perusahaan membutuhkan seorang akuntan untuk mengelola finansial mereka. Beberapa perusahaan tidak mampu merekrut karyawan secara full-time atau permanen sehingga mereka menggunakan jasa freelancer accountant. Pada dasarnya, profesi tersebut sama dengan akuntan yang lain, namun freelancer accountant memiliki waktu kerja yang cenderung lebih fleksibel.
Umumnya, setelah bekerja sebagai freelancer accountant selama 2-3 tahun, Anda bisa mengembangkan karir sebagai full-time accountant. Mayoritas dari mereka biasanya memilih untuk menjadi financial planner atau chartered accountant setelah membekali diri dengan edukasi yang cukup. Apabila tertarik untuk mendalami profesi sebagai freelancer accountant, berikut adalah cara yang bisa Anda lakukan untuk memulainya
-
Tentukan Layanan yang Diberikan
Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk memulai bisnis sebagai freelancer accountant adalah memiliih layanan yang ingin Anda berikan pada klien. Sebagai contoh, Anda bisa memberikan layanan pembukuan yang menyangkut laporan finansial, pemeriksaan data dengan laporan bank, dan lain sebagainya. Jika berkenan, Anda juga bisa menawarkan layanan-layanan tambahan seperti persiapan audit, persiapan peminjaman dana, hingga training bisnis dan software akuntansi seperti Mekari Jurnal.
-
Mendapat Sertifikasi
Jika memang berniat menjadi freelancer accountant, dapatkan sertifikasi agar Anda memiliki kualifikasi resmi sebagai akuntan profesional. Di Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menetapkan sebutan Chartered Accountant Indonesia (CA) sebagai kualifikasi akuntan profesional Indonesia sesuai panduan standar internasional. Tentunya Anda sudah harus terlebih dulu menempuh pendidikan profesi akuntan agar bisa mengikuti ujian sertifikasi akuntan profesional.
-
Beli Software Akuntansi
Dapatkan software yang ditujukan untuk keperluan akuntansi. Pilih software yang bisa Anda atur untuk memenuhi kebutuhan klien, mudah digunakan, dan tentunya memiliki harga terjangkau. Apabila perlu, bergabunglah dengan training untuk program software akuntansi agar bisa memenuhi kebutuhan klien. Sebagai salah satu alternatif, Anda bisa menggunakan Mekari Jurnal, sebuah software akuntansi berbasis cloud yang memungkinkan Anda untuk mengakses data dari manapun selama ada koneksi internet memadai. Anda dapat mendaftarkan perusahaan Anda dengan hubungi tim Jurnal di sini!
-
Tentukan Upah
Karena tidak menjadi karyawan tetap di perusahaan lain, Anda harus menentukan upah untuk diri sendiri. Tentukan apakah Anda ingin dibayar secara mingguan atau bulanan. Pertimbangkan biaya tambahan apabila Anda harus melakukan traveling ke kantor klien Anda. Rate upah untuk freelancer accountant di setiap daerah umumnya berbeda dan tergantung dari pengalaman profesional masing-masing. Anda yang sudah pernah berkecimpung di dunia akuntansi mungkin bisa mendapatkan upah lebih banyak.
-
Bergabung dengan Organisasi Bisnis
Jangan segan untuk bergabung dengan organisasi bisnis yang ada di area tempat tinggal Anda. Perkenalkan diri Anda kepada pemilik bisnis dan beri penjelasan tentang layanan akuntansi yang Anda berikan. Jadwalkan meeting dengan para anggota yang tertarik dengan bisnis Anda. Dengan begitu, Anda bisa menjelaskan layanan secara lebih detail tentang proses bekerja dan upah yang Anda tentukan. Siapa tahu Anda bisa mendapatkan banyak klien dari sana.
-
Kirim Resume
Anda harus aktif mengirimkan resume kepada perusahaan atau pihak-pihak yang membutuhkan freelancer accountant. Informasikan pada mereka keuntungan yang akan didapatkan dengan merekrut Anda untuk mengelola akuntansi. Tapi, Anda harus bisa menerima bahwa umumnya, klien tidak akan memberikan asuransi kesehatan dan fasilitas lain kepada Anda. Anda bisa “memanfaatkan” hal tersebut sebagai salah satu keuntungan bahwa jasa Anda memiliki tarif yang cenderung lebih terjangkau.
Asalkan memiliki background pendidikan pada bidang akuntansi, Anda bisa segera mendapatkan sertifikasi untuk menjadi akuntan profesional. Dengan begitu, jalan menuju profesi freelance accountant bisa semakin terbuka lebar.