4 Tanda Menjadi Pemimpin yang Buruk bagi Karyawan

Stres dalam bekerja wajar dirasakan oleh banyak karyawan. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari beban pekerjaan yang menumpuk, pelanggan yang tak kunjung membayar tagihan, atau mungkin klien yang susah diajak bekerja sama. Tapi, bagaimana jika alasan stres dalam bekerja justru datang dari Anda sebagai Pemimpin mereka?

Sebagai pemimpin di perusahaan, wajar apabila Anda ingin agar bisnis yang dijalankan mampu memberi keuntungan sebesar mungkin. Dalam prosesnya, Anda mungkin secara tidak sadar telah melakukan hal-hal yang membuat Anda dianggap sebagai Pemimpin yang buruk oleh karyawan. Beberapa contoh hal tersebut bisa Anda lihat di bawah ini,

  1. Mementingkan Diri Sendiri

    Seorang pemimpin yang buruk memandang rekan-rekan mereka sebagai kompetitor, bukannya tim. Akibatnya, ia pun tidak memiliki hubungan kerja yang baik dengan orang lain. Ia cenderung fokus pada diri sendiri, terutama untuk menunjukkan pada pihak manajemen bahwa ia adalah orang yang layak “dipandang”. Fokusnya bukan pada keberhasilan masa depan tim secara keseluruhan. Pemimpin yang buruk terlalu keras kepala untuk memikirkan hal lain selain dirinya sendiri.

  2. Tidak Membaur dengan Karyawan

    Ya, semua karyawan paham bahwa Anda memiliki jadwal padat demi masa depan perusahaan. Meski begitu, bukan berarti Anda bisa “melepas“ karyawan-karyawan Anda begitu saja. Karena terlalu sibuk, tanpa sadar telah tercipta jarak antara Anda dengan para karyawan Anda. Padahal, hubungan yang baik antara pemimpin dan karyawan sangat penting untuk kelangsungan perusahaan. Mungkin informasi yang Anda berikan ke manager tetap akan sampai pada karyawan lain, tetapi sebaiknya Anda menyampaikannya sendiri.

    Sebagai salah satu solusi, Anda bisa membuat sesi tanya-jawab selama seminggu sekali untuk membaur dengan para karyawan. Minta mereka menanyakan hal-hal terkait perusahaan yang belum dirasa jelas. Tidak hanya membangun hubungan baik, Anda juga menciptakan transparansi komunikasi.

  3. Jarang Memberi Penghargaan

    Sebuah penghargaan tidak harus diberikan dalam bentuk yang mewah atau membutuhkan banyak uang. A little thank you won’t hurt anybody. Selama ini, para karyawan Anda sudah memberikan usaha terbaik mereka untuk memenangkan proyek atau mengerjakan tugas yang Anda minta. Sudahkah Anda mengucapkan terima kasih kepada mereka? Bagaimana pun juga, mereka memiliki andil dalam memajukan perusahaan. Mengucapkan terima kasih merupakan penghargaan terkecil yang bisa Anda berikan kepada mereka.

  4. Tidak Memberi Target dan Visi yang Jelas

    Agar bisa sukses, sebuah perusahaan harus memiliki target dan visi yang jelas. Apakah Anda menyampaikannya kepasa seluruh lapisan karyawan Anda? Pasalnya, seorang pemimpin yang buruk tidak tahu persis ke mana perusahaan yang dipimpinnya akan berlabuh. Tidak mengherankan apabila Anda, walau mungkin tanpa disadari, selalu menolak ketika terlibat komunikasi tentang masa depan.

    Akibatnya, karyawan Anda pun berjalan tanpa tujuan yang jelas. Mereka menjadi bingung, frustrasi, hingga ketidakmampuan dalam melakukan pekerjaan dengan maksimal. Anda mungkin akan bertanya, “Mengapa mereka tidak bertanya saja?” Bagaimana mereka bisa bertanya pada Anda jika Anda sebagai pemimpin juga tidak menentukan target dan visi yang jelas untuk dicapai? Jangan salahkan karyawan jika mereka terpaksa bekerja dengan terbatasnya informasi yang mereka terima.

Menjadi seorang pemimpin yang baik untuk para karyawan memang bukan pekerjaan instan. Dibutuhkan berbagai kemampuan yang, untungnya, bisa dipelajari. Tidak mudah, memang, tetapi setidaknya Anda harus menghindari keempat kesalahan di atas jika memang ingin dianggap sebagai pemimpin yang baik oleh karyawan Anda. Good luck!

Sleekr, merupakan software cloud HR yang membantu pengelolaan manajemen administrasi personalia perusahaan seperti manajemen core HR, manajemen waktu, dan juga manajemen keuangan perusahaan. Sleekr memberikan trial gratis bagi perusahaan Anda, ketahui lebih lanjut dan coba demo Talenta di sini.

WhatsApp WhatsApp Sales