6 Tips Untuk Melakukan Audit Pada Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang memiliki kegiatan membeli barang dan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk barang tersebut terlebih dulu. Itulah mengapa perlu dilakukan audit perusahaan dagang terhadap persediaan barang dagang untuk mengurangi risiko terjadinya selisih, kehilangan, mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecurangan, dan memastikan bahwa setiap prosedur telah dilakukan dengan baik sehingga pihak perusahaan dagang bisa membuat perbaikan.

Melalui audit jugalah Anda bisa mengetahui persediaan barang mana yang bergerak lambat (slow moving), usang dan sudah tidak menjadi tren lagi (obsolute), serta rusak (defective). Barang-barang tersebut akan dikurangi nilainya melalui perkiraan pengurangan nilai karena persediaan rusak atau usang (allowance for obsolescence). Agar audit perusahaan dagang yang dilakukan bisa berjalan maksimal, Anda bisa melihat beberapa tips di bawah ini.

Tips Melakukan Audit Perusahaan Dagang

audit perusahaan dagang

  1. Stock Opname

    Stock opname adalah istilah dari penghitungan fisik persediaan. Hasil yang didapat dari proses penghitungan akan dicocokkan dengan pembukuan. Umumnya, stock opname dilakukan di gudang perusahaan, mengingat bahwa di situlah persediaan barang disimpan. Namun, implementasi stock opname juga tergantung dari barang yang disimpan. Apabila barang-barang tersebut dapat dihitung secara fisik, maka Anda wajib melakukan stock opname. Jika tidak, Anda cukup mengirimkan konfirmasi. Biasanya, stock opname dilakukan saat menjelang akhir tahun. Ini adalah tips audit perusahaan dagang pertama.

  2. Observasi atas Stock Opname

    Setelah itu, amati kembali hasil perhitungan yang Anda lakukan dari stock opname. Lakukan cek final inventory list dengan mencari tahu akurasi matematika (penjumlahan dan perkalian). Cocokkan quantity per book dengan kartu persediaan. Jangan lupa juga untuk mencocokkan quantity per count dengan count sheet Anda. Sebelum mengirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out, cocokkan kembali total value dengan buku besar persediaan.

    Baca juga : 5 Alasan Laporan Stok Barang Penting Bagi UMKM

  3. Meninjau Ulang Persediaan

    Bagaimana keadaan persediaan barang-barang Anda apabila dibandingkan dengan audit sebelumnya? Pada tahap inilah Anda bisa menilai hal tersebut. Periksa unit harga dari persediaan barang Anda. Cari tahu apakah ada barang-barang yang mengalami slow moving, obsolute, defective, atau bahkan hilang. Jangan lupa memeriksa cut-off penjualan dan cut-off pembelian. Anda juga tidak boleh luput memeriksa apakah ada persediaan barang yang djadikan jaminan atas hutang kepada bank atau pihak-pihak lain. Hal ini bisa berbahaya bagi kondisi perusahaan Anda.

  4. Laporan Hasil Stock Opname

    Jika sudah melakukan stock opname dan tinjauan ulang persediaan, buatlah laporan hasil pemeriksaan tersebut. Apakah ada barang yang jumlahnya tidak sesuai dengan pembukuan? Apakah ada barang yang sudah tidak layak dijual? Barang-barang mana yang masih bisa dipakai? Tulis seluruh hasil temuan Anda dalam suatu laporan khusus. Apabila dirasa ada hal-hal yang memerlukan perbaikan atau penyesuaian, sampaiak beberapa masukan atau usul Anda dalam laporan tersebut.

  5. Menyesuaikan Persediaan

    Melalui hasil laporan tersebut, Anda bisa melakukan perbaikan atau penyesuaian sesuai dengan usulan yang diajukan. Mungkin Anda harus menambah persediaan barang tertentu, melakukan konfirmasi pada pihak ketiga mengenai persediaan barang langganan, atau justru menarik barang-barang tertentu dari penjualan karena kualitasnya sudah tidak layak pakai. Apapun itu, lakukan penyesuaian berdasarkan kebijakan yang telah diterapkan perusahaan.

  6. Cocokkan dengan Prinsip Akuntasi di Indonesia

    Selain kebijakan perusahaan, Anda juga harus memastikan bahwa prosedur audit barang berjalan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, yakni aturan-aturan yang harus digunakan di dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan begitu, pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan karena mereka menggunakan acuan SAK yang sama.

Melakukan audit pada perusahaan dagang dapat dilakukan dengan mudah ketika perusahaan telah memiliki sebuah sistem yang mengintegrasi semua laporan kesehatan bisnis, mulai dari laporan keuangan, inventory, piutang, dan hal lainnya. Penggunaan sistem akuntansi berbasis cloud dapat menjadi solusi bagi Anda, Mekari Jurnal. Cari tahu lebih lanjut mengenai fitur apa yang akan membantu Anda disini.

Mekari Jurnal merupakan sebuah platform bisnis yang bertujuan untuk membuat lingkungan kerja menjadi lebih efektif dan efisien. Terdiri dari manajemen HR dan Akuntansi, kedua sistem membantu manajemen HR dan Akuntansi bagi UKM dan startup di Indonesia. Daftar gratis segera dengan menghubungi tim kami di sini.

WhatsApp WhatsApp Sales