Ketahui Beberapa Jenis Sertifikasi Akuntan Profesional di Indonesia

Profesi akuntan di Indonesia cukup diminati bagi sebagian besar orang mengingat kebutuhannya yang cukup tinggi di dunia bisnis. Namun, menjadi akuntan profesional tidaklah mudah. Anda harus melewati beberapa tahapan dan tes untuk mendapatkan sebuah sertifikat agar bisa diakui secara sah. Sertifikat profesi akuntansi pun beragam, tergantung kemampuan dan bidang masing-masing. Baik yang dikeluarkan oleh lembaga seperti Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BSNP) maupun Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Berikut ini beberapa jenis sertifikasi akuntan profesional di Indonesia.
Sertifikasi Akuntan, Sertifikasi profesi, Sertifikasi BNSP, Sertifikasi Akuntan, Ikatan Akuntan Indonesia, akuntan profesionalAda beragam jenis sertifikasi akuntan profesional di Indonesia, tergantung kemampuan dan bidang masing-masing. (Image Source: Unsplash)

  1. Certified Public Accountant (CPA)

    Sertifikat ini ditujukan untuk profesi akuntan publik. Di Indonesia, lembaga yang berhak mengeluarkan sertifikat CPA adalah Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).  Sesuai dengan UU No.5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik, pelaksanaannya diatur melalui Keputusan Menteri Keuangan NOMOR 17/PMK.01/2008. Bila telah menyandang CPA, Anda bisa membuka kantor layanan akuntan publik. Selain itu, perlu diketahui bahwa sertifikat ini hanya berlaku disuatu negara.

  2. Certified Internal Auditor (CIA)

    CIA diberikan untuk profesi auditor internal dalam profesi akuntansi dan dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditor (IIA), Florida, Amerika Serikat. Ujiannya biasa dilakukan online. Di Indonesia lembaga yang mengeluarkan sertifikat jenis ini adalah Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) dan sertifikatnya adalah Qualified Internal Auditor (QIA). Sertifikat tersebut berlaku di Indonesia, namun diakui oleh IAA. Jadi, orang yang bersertifikat QIA bisa langsung menempuh jenjang keempat mendapatkan sertifikat CIA.

  3. Certified Management Accountant (CMA)

    Sertifikat ini diberikan pada akuntan manajemen yang bekerja di sebuah perusahaan. Dikeluarkan oleh Institute for Certified Management Accountant (ICMA) Australia. Cabang di Indonesia yang mengeluarkan sertifikasi akuntan jenis ini adalah IPMI International Business School. Sertifikat yang dikeluarkan ICMA inilah yang biasanya dimiliki kebanyakan akuntan manajemen Indonesia.

  4. Chartered Management Accountant (CMA)

    Beda dari sebelumnya, Chartered Management Accountant (CMA) dikeluarkan oleh Chartered Institute for Accountant Management (CIMA) di Inggris. Pada umumnya, CMA Australia dan CMA Inggris ini tak jauh berbeda. Keduanya diterima di banyak perusahaan multinasional. Untuk di Indonesia, CMA Australia-lah yang lebih banyak berpeluang.

  5. Certified Professional Management Accountant (CPMA)

    Sebenarnya sertifikat ini sama dengan CMA Australia dan Inggris. Namun, lebih bersifat lokal dan berlaku di Indonesia saja. CPMA ini dikeluarkan oleh Institut Akuntansi Manajemen Indonesia (IAMI).

  6. Certified Information System Auditor (CISA)

    Sertifikat CISA berfungsi sebagai bukti pencapaian seseorang profesional di bidang audit, kontrol, dan keamanan informasi. Dikeluarkan oleh Information System Audit and Control Association (ISACA) sejak 1978. Di Indonesia, CISA dapat diperoleh melalui tes yang diselenggarakan CIA, PPAK UI, dan YPIA yang memiliki afiliasi dengan ISACA.

  7. Chartered Financial Analyst (CFA)

    CFA merupakan sertifikasi akuntan yang paling bergengsi dalam lingkup analis keuangan. Dikeluarkan oleh CFA Institute dan untuk meraihnya harus lulus tiga level ujian dengan pengalaman minimal empat tahun. Di Indonesia, Binus Business School merupakan lembaga yang mengadakan persiapan untuk ujian tersebut.

  8. Certified Financial Planner (CFP)

    CFP dikeluarkan oleh Financial Planning Standards Board (FPSB). Untuk dapat lulus, Anda harus melalui empat tahapan. Di antaranya mencakup Foundation in Financial Planning, Investment Planning, Risk Management & Insurance Planning dan Retirement, Income Tax and Estate Planning. FPSB juga mengeluarkan sertifikat RFP atau Registered Financial Planner.

  9. Financial Risk Manager (FRM)

    Sertifikasi akuntan jenis ini ditujukan khusus untuk seorang profesional yang memfokuskan diri pada pengelolaan manajemen risiko perusahaan. FRM dikeluarkan oleh Global Association of Risk Professionals (GARP) yang berkantor di New Jersey dan London. Selain FRM, sertifikat GARP lainnya adalah Energy Risk Professional (ERP).

  10. Certified Fraud Examiners (CFE)

    Dikeluarkan oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE),  sertifikat ini diberikan kepada seseorang yang memiliki pemahaman dan keahlian profesional yang berhubungan dengan kecurangan perusahaan. Untuk mengikuti ujian ini, minimal Anda harus berpendidikan sarjana dengan pengalaman kerja di bidang terkait minimal dua tahun.

  11. Certified Wealth Managers (CWM)

    Wealth Manager adalah profesi yang dibutuhkan di industri perbankan. Profesi ini menuntut seseorang untuk memiliki kompetensi mengelola kekayaan nasabah. CWM dikeluarkan oleh Certified Wealth Managers Association (CWMA). Di Indonesia, MM UGM adalah lembaga yang menyelenggarakan persiapan untuk program ini.

  12. Diploma in International Financial Reporting (DipIFR)

    Seiring adanya harmonisasi standar akuntansi seluruh dunia yang mengacu pada International Financial Reporting Standard (IFRS), dibutuhkan semakin banyak profesional yang memiliki bidang dalam IFRS. Adanya DipIFR ini menjadi jawaban atas kebutuhan profesional tersebut. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) Glasgow, Inggris. Di Indonesia masih jarang profesional yang memiliki sertifikat ini.

  13. Bersertifikat Konsultan Pajak (BAP)

    BAP merupakan salah satu persyaratan mutlak agar Anda bisa mendapat izin praktik sebagai konsultan pajak. Artinya, Anda diharuskan lulus dari Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) yang diselenggarakan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI). Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 485/KMK.03/2003. Bagi yang lulus akan berhak mendapatkan gelar BAP.

  14. Certified PSAK (CPSAK)

    CPSAK merupakan sertifikasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan merupakan kepercayaan pemerintah dalam menetapkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). CPSAK terbuka bagi semua jurusan, namun setelah lulus peserta harus menempuh pendidikan profesional berkelanjutan oleh IAI sesuai dengan PPL IAI.

  15. Sertifikat Akuntansi Syariah (SAS)

    Walaupun sebagai cabang baru dalam akuntansi, akuntansi syariah memiliki bagian penting di Indonesia. SAS adalah sertifikat yang menetapkan standar akuntansi syariah kepada akuntan yang bekerja di bidang tersebut. Sertifikat ini bersifat lokal dan bagi yang lulus tes ini harus mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan yang diadakan IAI.

  16. Ahli Akuntan Pemerintahan (AAP)

    Terakhir ada AAP yang menjadi tolok ukur standarisasi akuntansi pemerintah Indonesia. AAP diselenggarakan IAI dan diikuti oleh PNS yang biasa menangani masalah keuangan di lembaga pemerintahan.

Dibutuhkan usaha dan tenaga yang besar untuk menjadi seorang akuntan. Selain mendapatkan sertifikasi di atas, Anda juga harus memastikan agar bisa mengatur keuangan karyawan sebuah perusahaan. Tidak ketinggalan mengirimkan slip gaji ke karyawan. Namun, tidak perlu khawatir, kini dengan beberapa klik saja hal tersebut bisa teratasi dengan Mekari Jurnal. Coba gratis sekarang juga!

WhatsApp WhatsApp Sales