Cara Mendapatkan Feedback Karyawan Terhadap Kinerja Manajerial

Hindari 5 Hal Berikut Ini Demi Motivasi Kerja Lebih Baik

Secara umum, umpan balik atau feedback merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan. Umpan balik yang positif akan fokus pada identifikasi dan perilaku karyawan untuk meningkatkan kinerja. Sedangkan, umpan balik yang konstruktif akan mengarah pada identifikasi perilaku yang mengurangi kinerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Terdapat dua jenis umpan balik yang perlu dikelola, yaitu umpan balik yang diberikan kepada karyawan untuk pekerjaan yang telah mereka lakukan, dan umpan balik yang didapatkan dari karyawan tentang kinerja manajerial perusahaan atau biasa disebut feedback karyawan. Masing-masing jenis umpan balik tersebut dapat menjadi sebuah alat yang berharga untuk perbaikan apabila keduanya dapat dilakukan dengan benar. Jika kurang berhasil, maka umpan balik dapat menjadi pengalaman yang menyakitkan dan dapat menyebabkan kepahitan, pertempuran, dan masalah serius lainnya. Bagaimana cara mendapatkan feedback karyawan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Baca juga: Manfaat Job Fair Bagi Perusahaan untuk Mendapatkan Kandidat Terbaik

  1. Pentingnya Umpan Balik (Feedback)

    Pada dasarnya, umpan balik merupakan sebuah komentar perusahaan atas kinerja seorang karyawan, atau komentar karyawan atas kinerja manajerial perusahaan. Umpan balik tidak sama dengan review kinerja atau evaluasi tahunan terhadap karyawan. Idealnya, umpan balik bersifat langsung, akurat, adil, jelas, dan berorientasi pada suatu tindakan yang terjadi sesuai dengan kebutuhan dan bukan mengikuti jadwal. Umpan balik dapat berupa hal positif atau negatif. Umpan balik yang efektif harus segera dilakukan daripada menunggu banyak pelanggaran atau keberhasilan yang menumpuk. Sebuah respon atau tanggapan yang cepat akan sangat membantu baik karyawan maupun perusahaan saat gagal atau berhasil memenuhi harapan. Umpan balik yang tertunda justru akan menyebabkan efek domino terhadap masalah-masalah yang ada.

    Akurasi dapat membangun kepercayaan antara manajer dengan karyawan. Selain itu, akurasi juga mencegah kemungkinan argumen yang tidak ada gunanya, baik itu yang didasarkan pada kenyataan, kabar angin, atau asumsi tertentu. Sebelum memberi umpan balik, terutama umpan balik negatif, penting untuk melakukan penelitian, mengajukan pertanyaan yang sesuai, serta memiliki bukti yang jelas terkait masalah yang sedang dihadapi.

  2. Tips Mendapatkan Feedback Karyawan

    Semakin banyak kekuatan yang dimiliki seorang manajer, maka karyawan akan semakin cemas untuk mengatakan sesuatu yang dapat menurunkan kesempatan, atau gaji karyawan tersebut. Oleh karena itu, seorang pimpinan perusahaan atau manajer perlu mendengarkan karyawan. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mendapatkan feedback dari karyawan. Diantaranya adalah seperti berikut ini:

    1. Membuat dan menggunakan kotak saran. Tidak setiap saran yang diberikan karyawan akan positif atau dapat selalu diterima. Apabila ada saran yang berguna, maka pastikan Anda menyebutkannya kepada karyawan sehingga mereka tahu suaranya telah terdengar.

    2. Mengembangkan dan mengikuti kebijakan tanpa retribusi secara konsisten. Pastikan setiap karyawan mengetahui kebijakan tertulis dan cara kerjanya. Selain itu, sebutkan kebijakan tertulis apabila sesuai, sehingga karyawan mengetahui bahwa kebijakan tersebut telah diterapkan.

    3. Menunjukkan kepada karyawan tentang feedback yang berguna dan konstruktif.

    4. Mendengarkan feedback karyawan dengan hati-hati dan mengumpulkan informasi lebih lanjut jika diperlukan. Cari tahu informasi apa saja yang dirasakan hilang atau kurang dari karyawan dan bagaimana karyawan tersebut ingin menerima arahan tambahan. Jika sesuai, maka mintalah tim untuk mengetahui apakah kritik dari karyawan individual relevan bagi keseluruhan kelompok atau perusahaan.

    5. Menunjukkan kepada karyawan bahwa perusahaan mendengarkan dan menilai feedback karyawan. Apabila perusahaan menerima umpan balik yang membantu, baik itu lewat pertemuan, newsletter, atau dalam email kelompok berikan pujian apa adanya.

    6. Menanggapi feedback karyawan dengan moderasi.

  3. Feedback Sebagai Alat Pertumbuhan

    Seorang pimpinan perusahaan atau manajer dapat menggunakan feedback sebagai alat untuk pertumbuhan. Baik itu feedback yang diberikan kepada karyawan maupun feedback dari karyawan. Jika sebuah feedback ditawarkan dengan tepat, langsung, dan relevan, Anda dapat menyampaikan informasi tersebut agar karyawan bisa menindaklanjuti respon Anda dengan perubahan yang positif. Sementara jika Anda siap menerima dan bertindak berdasarkan feedback karyawan, berarti Anda memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk belajar, berubah, dan terus tumbuh.

Baca juga: Langkah Mudah Merekrut Karyawan Freelance yang Perlu Dipahami HRD

 

Itulah beberapa informasi tentang pentingnya feedback, baik feedback perusahaan kepada karyawan maupun feedback karyawan pada pihak perusahaan. Dengan memperbaiki keterampilan Anda dalam hal feedback, maka Anda juga akan meningkatkan kemampuan untuk mengenali serta merespons perilaku positif dan negatif. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan wawasan tentang kekuatan dan tantangan sebagai seorang manajer atau pimpinan perusahaan. Maka seiring berjalannya waktu, Anda akan mengembangkan hubungan yang solid dengan karyawan dan bisnis atau perusahaan Anda akan mendapatkan keuntungan. Untuk pengelolaan karyawan secara lebih baik dan praktis, gunakan Mekari Talenta yang saat ini sudah bergabung menjadi Mekari Talenta. Talenta dilengkapi dengan fitur-fitur lengkap yang sangat mudah digunakan. Talenta hadir untuk manajemen HR yang terintegrasi. Mulai dari absensi online, cuti online, klaim atau  reimbursement, payroll atau penggajian, dan lain sebagainya. Untuk akses yang mudah, Talenta memiliki fitur mobile yang dapat digunakan kapan dan dimana saja. Dapatkan informasi lebih lengkap tentang Mekari Talenta hanya di sini!

WhatsApp WhatsApp Sales