Dinamika di dalam perusahaan memang selalu menarik untuk dibahas. Banyak faktor yang bisa dibicarakan, mulai dari flow kerja perusahaan, iklim kerja, tempo kerja, hingga faktor yang berpengaruh pada motivasi kerja karyawan. Mungkin untuk faktor yang membuat karyawan semakin termotivasi, Anda sudah banyak membacanya. Namun bagaimana dengan faktor sebaliknya?
Motivasi kerja bisa berpengaruh besar pada keadaaan produktivitas karyawan yang Anda miliki. Dengan menjaga motivasi tetap pada titik tertinggi, performa karyawan akan terus membaik. Produk yang dihasilkan juga kualitasnya cenderung progresif, serta tentu, iklim kerja yang terbentuk sangat kondusif.
Untuk menjaga motivasi karyawan dalam bekerja tetap tinggi, mungkin beberapa poin di bawah ini bisa Anda jadikan pertimbangan. Poin berikut akan menjelaskan, faktor apa saja yang sekiranya dapat berpengaruh buruk pada motivasi kerja karyawan yang Anda miliki.
-
Micromanagement
Konsep micromanagement sendiri memiliki tujuan yang sangat baik, untuk memastikan setiap pekerjaan selesai tepat waktu. Namun demikian, penerapan konsep micromanagement yang terlalu kaku justru dapat membuat karyawan merasa tidak nyaman dan berefek buruk pada sisi psikisnya.
Mengapa dikatakan demikian? Karena wajarnya ketika seorang karyawan terus menerus diingatkan mengenai pekerjaannya, terus dikomando dan sebagainya, karyawan akan merasa kurang dipercaya. Perasaan ini yang akhirnya menurunkan motivasi kerja yang dimiliki karyawan tersebut.
-
Keadaan Perusahaan
Setiap perusahaan tentu ingin terus eksis dan berkembang sehingga dapat memperlebar pasar serta meraih lebih banyak keuntungan. Namun demikian, tiap perusahaan juga memiliki fase yang harus dilalui. Ketika berada pada fase yang tidak baik, kondisi perusahaan bisa membuat karyawan tak lagi memiliki gairah kerja.
Idealnya, karyawan memang diharapkan memiliki loyalitas pada perusahaan. Namun demikian tentu tidak dapat disalahkan manakala karyawan memilih untuk beranjak ketika perusahaan tak lagi memiliki prospek yang baik. Untuk menyikapi hal ini, sebenarnya yang perlu terus dilakukan adalah keterbukaan dan komunikasi intens dengan karyawan mengenai kondisi perusahaan.
-
Kapasitas Pemimpin
Manajer dalam setiap bagian memiliki andil besar untuk menjaga performa karyawan yang menjadi tanggung jawabnya. Sudah menjadi pengetahuan umum jika karyawan memiliki seorang sosok panutan yang besar, maka motivasi dari karyawan tersebut juga akan menjadi tinggi.
Kepercayaan diri, kemampuan memimpin, pribadi yang hangat dan menginspirasi serta tegas dalam waktu yang bersama. Ketika karyawan memiliki sosok seperti ini sebagai pemimpinnya, maka masalah motivasi tak lagi jadi isu besar. Kapasitas pemimpin dapat sangat berpengaruh pada performa yang ditunjukkan karyawannya.
-
Perlakuan terhadap Karyawan
Masing-masing karyawan akan menunjukkan performa dan kinerja yang berbeda. Perusahaan memiliki standar tertentu atas dua hal ini, sehingga target perusahaan dapat tercapai. Ketika karyawan menunjukkan performa memuaskan, sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk mengapresiasinya.
Sebaliknya, jika terdapat karyawan dengan performa kerja yang kurang baik, harus ada perlakuan yang diberikan. Baik berupa koreksi, teguran atau sejenisnya. Dengan memberikan perlakuan sesuai untuk setiap karyawan, maka Anda telah melakukan hal yang benar untuk menjaga semangat kerja karyawan.
Motivasi kerja dapat menurun, ketika karyawan dengan performa brilian diperlakukan sama dengan karyawan yang performanya kurang baik. Karyawan brilian tersebut dapat kehilangan semangatnya, dan justru akan membuat performa perusahaan menurun.
-
Kejenuhan Kerja
Iklim perusahaan yang kini banyak digunakan adalah iklim terbuka, sehingga karyawan dapat berinteraksi dan bekerja dengan leluasa. Hal ini ditujukan agar karyawan bisa menikmati waktu kerjanya, sehingga rasa bosan dapat ditekan atau dihilangkan.
Isu ini muncul belakangan seiring masuknya tenaga kerja usia produktif baru yang jadi pengisi pasar tenaga kerja. Orang muda cenderung cepat bosan, sehingga harus diperlakukan dengan perlakuan tertentu agar tetap dapat bekerja dan menunjukkan performa maksimal. Berbagai fasilitas dan kebebasan di kantor, dapat mendorong karyawan untuk dapat menjadikan waktu kerjanya sebagai waktu yang menyenangkan.
Tidak ada seorang karyawan pun yang dapat bekerja dengan semangat, ketika ia merasa jenuh. Kejenuhan kerja dapat menurunkan performa karyawan secara umum, membuat iklim kerja memburuk dan gairah beraktivitas menurun. Maka dari itu, kini sangat banyak perusahaan yang menawarkan lingkungan kerja yang diklaim menyenangkan dan fleksibel.
Dalam prakteknya, berbagai hal yang tidak disebutkan di atas bisa jadi penyebab menurunya motivasi dari karyawan untuk bekerja. Misalnya saja, faktor klasik seperti upah dan fasilitas. Well, mungkin bukan hal baru untuk Anda yang mengelola perusahaan atau SDM di perusahaan tertentu. Namun demikian, beberapa poin di atas menjadi penting untuk diingat dan diperhatikan agar kemudian dapat disikapi dengan bijak.
Motivasi kerja juga dapat menurun akibat kesalahan penggajian atau urusan administrasi. Padahal sebenarnya, administrasi SDM bisa dilakukan dengan otomatis. Dengan Talenta, Anda tak perlu lagi khawatir terjadi kesalahan administrasi, sebab setiap proses dijalankan dengan basis database yang valid dan aktual. Segera gunakan Talenta sebagai partner pengelolaan SDM Anda, dan rasakan manfaatnya!