Menghindari Toxic Employee? Berikut Tips Wawancara Kerja yang Bisa HR Gunakan

Merekrut karyawan baru memerlukan proses panjang dan perencanaan cermat. Proses ini perlu direncanakan karena ketika melakukan perekrtutan, perusahaan akan berusaha mendapat kandidat yang sesuai dan memiliki potensi yang baik. Selain itu, perusahaan tentu membutuhkan karyawan yang memiliki vibe  positif, agar ketika kandidat ini diterima, di kemudian hari mereka mampu memberikan semangat baik pada perusahaan Anda. Untuk itulah tips wawancara kerja tidak hanya diperlukan untuk calon karyawan, namun untuk HR. Tips ini akan berguna untuk membantu menyeleksi karyawan yang berpotensi memberikan efek negatif, meskipun mungkin kualifikasi kerjanya memadai. 

Karyawan dengan vibe buruk, dapat merusak suasana kondusif dan membuat perusahaan tidak nyaman. Orang seperti ini biasanya disebut dengan toxic people karena efek negatif mereka dengan mudah bisa menyebar dan memerngaruhi orang lain. Terdapat beberapa tips wawancara kerja yang bisa Anda gunakan untuk menyeleksi calon karyawan seperti ini agar tidak masuk ke perusahaan Anda. Berikut tips beserta penjelasannya.

  1. Bentuk Tim Penyeleksi untuk Wawancara

    Tim HR yang telah berpengalaman tentu memiliki kemampuan untuk mengenali dan mendeteksi toxic people yang dihadapi. Pilih kandidat yang mungkin Anda inginkan, kemudian serahkan sisanya pada tim yang Anda miliki. Mungkin jika calon karyawan tersebut pandai, dia bisa mengelabuhi satu orang, namun untuk mengelabuhi satu tim berpengalaman tentu akan sangat sulit.

  2. Ajukan Pertanyaan Mengenai Situasi Sulit yang Pernah Dihadapi

    Orang yang toxic memiliki kecenderungan bahwa mereka selalu menjadi korban atas situasi buruk yang pernah dialaminya. Ajukan pertanyaan mengenai situasi buruk yang pernah dihadapinya pada pekerjaan sebelumnya dan perhatikan jawaban yang keluar. Jika kemudian jawabannya kebanyakan adalah menyalahkan orang lain dan tidak mengambil porsi kesalahan untuknya sendiri, bisa dipastikan bahwa calon karyawan ini akan bermasalah dikemudian hari.

  3. Tanya Mengenai Saat Terbaik pada Pekerjaannya yang Dulu

    Jawaban dari pertanyaan ini digunakan untuk memeriksa apakah karyawan tersebut mendalami pekerjaannya atau tidak. Jika jawabannya hanya berpusat pada pesta yang dilakukan setelah project selesai, atau makan siang bersama karyawan yang menyenangkan, atau liburan yang dilakukan di akhir tahun, maka bisa jadi indikasi bahwa karyawan tersebut kurang memiliki gariah pada pekerjaannya. Jika jawaban dari calon karyawan tersebut membahas mengenai pencapaian kerja, prestasi tim, dan sejenisnya, Anda menemukan calon karyawan yang memiliki dedikasi baik pada pekerjaannya.

  4. 5 Hal yang Tidak Disukai dari Pekerjaan Sebelumnya

    Skema tentang 5 hal yang tidak disukai dari pekerjaan sebelumnya hanya merupakan ilustrasi. Anda bisa menggantinya sesuai dengan konteks kerja. Maksud dari skema ini adalah untuk mengorek bagaimana calon karyawan ini menyampaikan apa yang tidak disukainya. Dari paparan yang si calon karyawan berikan, Anda dan tim bisa mengetahui potensi masalah yang ditimbulkan calon karyawan ini. Jika jawabannya tidak objektif dan terlalu banyak berkenaan dengan masalah pribadinya, lampu merah untuk merekrut si karyawan sebaiknya Anda nyalakan.

  5. Korek Cerita dari Pekerjaan Sebelumnya

    Ini diperlukan untuk mengetahui sudut pandang dan reaksinya pada berbagai permasalahan yang terjadi pada pekerjaan sebelumnya. Jika dia memiliki perspektif dan reaksi yang positif, maka calon karyawan ini dapat dikatakan sebagai orang yang berkualitas. Namun jika reaksinya negatif dan cenderung menyalahkan orang lain, hati-hatilah. Ingat, sejarah akan terulang, jika si calon karyawan menjadi sumber masalah pada pekerjaan sebelumnya, bukan tidak mungkin dia akan mengulangi kejadian yang sama di kantor Anda.

Melakukan wawancara kerja jadi hal yang cukup rumit karena ada tanggung jawab mendapatkan karyawan yang tepat. Karyawan yang berpotensi menjadi pendukung besar untuk perusahaan atau sebaliknya, bisa diseleksi pada proses ini. Tips wawancara kerja di atas bisa Anda gunakan untuk membantu mendeteksi calon-calon karyawan yang mungkin bermasalah. Tentu saja penggunaan konsep tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda.

Setelah mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan, maka tugas Anda sebagai HR dan pemimpin perusahaan adalah mengelola karyawan tersebut dengan baik. Talenta merupakan software HR yang membantu Anda mengelola administrasi karyawan dengan mudah. Dengan mengelola database karyawan, Anda bisa memiliki catatan mengenai kinerja dan berbagai hal lain secara rinci. Data ini diperlukan untuk melakukan pengembangan dan langkah lebih lanjut agar setiap karyawan bisa bekerja secara optimal. Gunakan layanan HR tepercaya seperti Talenta untuk mengelola database karyawan Anda. Layanan ini juga dapat digunakan untuk menghitung payroll, jadwal kerja, cuti, hingga BPJS setiap karyawan di perusahaan Anda. Dapatkan informasi secara lebih lengkap dan jelas tentang Mekari Talenta di sini!

WhatsApp WhatsApp Sales