Panduan Mudah Membuat Business Plan

Bisnis yang sukses berawal dari satu hal, yakni perencanaan. Itulah mengapa sangat penting bagi Anda untuk menyusun business plan atau rencana bisnis yang detail. Sebuah business plan dapat membantu Anda menentukan tujuan atau target bisnis dan menemukan cara untuk mencapainya.

Pasalnya, di dalam perencanaan bisnis tak hanya dibahas tentang strategi bisnis yang hendak dilakukan, tetapi juga seluruh aspek yang berhubungan dengan bisnis Anda, mulai dari visi dan misi, struktur perusahaan, ide awal bisnis, detail mengenai kondisi pasar dan kompetitor, proyeksi anggaran biaya, hingga rencana untuk memasarkan bisnis. Bisa dibayangkan betapa pentingnya business plan ini, bukan?

Di sisi lain, tak dapat dipungkiri bahwa membuat perencanaan bisnis merupakan pekerjaan yang cukup menantang, terutama bagi pebisnis pemula. Tak perlu khawatir, panduan dasar berikut ini akan membantu Anda dalam membuat business plan.
business plan, komponen keuangan, rencana bisnis, Penjualan, anggaran biaya, mengelola hrd, pendapatan, aset dan liabilitas, pendanaan, akuntansiBusiness plan dapat berperan sebagai roadmap yang memandu Anda dalam mencapai target bisnis. (Source: Unsplash)

  1. Hal-hal yang Harus Dicantumkan dalam Business Plan

    Mulailah membuat business plan dengan menulis outline dasar yang berfungsi sebagai rangkuman atau perkenalan singkat. Pada bagian outline ini, Anda bisa menulis tentang pemahaman Anda terhadap kondisi pasar di bidang bisnis yang Anda geluti, model bisnis yang akan Anda gunakan, dan keunikan bisnis Anda. Sebutkan pula bahwa Anda juga memiliki tim yang berpengalaman untuk membantu Anda mengelola bisnis ini.

    Setelah itu, baru Anda dapat menulis secara lebih detail. Sebetulnya konten dari sebuah rencana bisnis bisa berbeda-beda, tergantung dari bentuk bisnis itu sendiri. Namun, idealnya sebuah konten business plan dibagi menjadi beberapa bagian.

  2. Berikut ini bagian-bagian yang harus ada dalam sebuah perencanaan bisnis:

    Latar belakang bisnis – bercerita mengenai alasan Anda dalam mendirikan bisnis. Hal ini bisa berupa motivasi, inspirasi, atau mungkin Anda menemui sebuah masalah dan ingin menciptakan solusinya melalui bisnis ini.

    Struktur organisasi – memberi tahu siapa saja anggota tim yang ikut membangun bisnis Anda, kontribusi mereka dalam pembangunan bisnis, dan bagaimana Anda mengelola HRD di dalam perusahaan.

    Analisis industri bercerita tentang kondisi bidang industri dari bisnis yang Anda geluti, bagaimana potensinya, dan seberapa besar peluang bisnis Anda akan diterima di industri tersebut. Misalnya, jika Anda mendirikan bisnis kedai kopi, Anda bisa berbicara tentang kondisi industri bisnis dalam bidang kuliner dan bagaimana peluang kedai kopi Anda untuk diterima di bidang kuliner zaman sekarang.

    Analisis produksi – menjelaskan tentang sistem operasi bisnis, mulai dari sumber bahan baku, bagaimana proses produksinya, distribusi produk, dan sebagainya. Mengambil contoh bisnis kedai kopi tadi, Anda bisa menjelaskan dari mana Anda menyediakan bahan-bahan, bagaimana distribusinya, penagihan invoice, dan lain-lain.

    Analisis target audiens – siapa calon konsumen yang hendak Anda tuju? Bagaimana latar belakang mereka? Berasal dari kelas sosial manakah mereka? Jelaskan secara detail siapa target audiens dari bisnis Anda.

    Rencana pemasaran – berdasarkan analisis target audiens, Anda dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat sasaran sehingga lebih akan lebih relatable terhadap calon konsumen. Semakin tepat sasaran pemasaran Anda, semakin tinggi pula calon konsumen akan menggunakan produk Anda. Misalnya, jika kedai kopi Anda ditujukan untuk kalangan mahasiswa, maka salah satu strategi pemasarannya bisa dilakukan dengan menyebarkan brosur di berbagai kampus.

    Rencana keuangan – menjabarkan tentang segala hal terkait finansial bisnis, mulai dari sumber pendapatan, aset dan liabilitas yang dipunyai, susunan alokasi pengeluaran, hingga dari mana Anda berencana mendapatkan pendanaan.

    Rencana pengembangan usahatuliskan berbagai rencana dan strategi yang akan Anda gunakan untuk mengembangkan bisnis, termasuk rencana exit strategy dari bisnis Anda.

  3. Menyediakan Bukti untuk Setiap Klaim yang Dibuat

    Nah, agar dapat memenuhi setiap bagian tersebut, dibutuhkan yang namanya riset. Cari resources sebanyak mungkin untuk mendapatkan data yang akurat dan terkini. Dengan begitu, business plan Anda akan terlihat kredibel. Apabila perlu, cek akun media sosial kompetitor Anda untuk mengetahui strategi apa yang mereka lakukan. Terlebih jika Anda menyusun business plan untuk mendapatkan pendanaan, calon investor pasti ingin memastikan bahwa Anda melakukan persiapan yang matang.

    Selain itu, riset juga akan membantu Anda dalam menyediakan bukti atas klaim atau pernyataan yang dibuat di dalam rencana bisnis. Misalnya, di dalam perencanaan bisnis dinyatakan bahwa Anda akan melakukan pemasaran yang belum pernah dilakukan di Indonesia sebelumnya. Nah, Anda harus menjelaskan klaim ini, mulai dari bentuk pemasaran, tingkat keberhasilan, hingga dampak yang diharapkan akan muncul.

Tidak diragukan lagi bahwa business plan dapat menjadi langkah awal kesuksesan bisnis Anda. Business plan akan berperan sebagai roadmap yang memandu Anda dalam mencapai target bisnis. Agar perencanaan bisnis benar-benar terlaksana, siapkan timeline untuk memandu Anda. Identifikasi masalah-masalah yang kemungkinan bisa muncul, lalu cari tahu solusinya.

Agar eksekusi tersebut berjalan lebih mudah dan lancar, dibutuhkan tools yang tepat seperti Sleekr Accounting (Mekari Jurnal). Mekari Jurnaldapat membantu Anda membuat anggaran keuangan secara akurat. Dengan begini, business plan Anda tak hanya sekadar bagus di atas kertas, tapi juga siap untuk dieksekusi. Cari tahu bagaimana Mekari Jurnal dapat membantu Anda di sini.

WhatsApp WhatsApp Sales