Secara sederhana, Return on Investment atau ROI adalah laba atas investasi yang dihitung berdasarkan hasil pembagian dari pendapatan yang dihasilkan dengan besaran modal yang ditanam. Artinya, ROI berperan penting guna memberikan informasi mengenai ukuran profitabilitas bisnis dengan jelas sehingga segala kegiatan operasional dapat dievaluasi tingkat pengembalian investasinya. Itulah mengapa penting bagi Anda untuk mengetahui cara menghitung ROI secara tepat.
Beberapa pakar keuangan di Indonesia mendefinisikan ROI sebagai uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi. Dalam hal ini, investasi dapat mengacu pada modal, aset, serta anggaran biaya investasi. Yang perlu diperhatikan adalah apabila ROI bernilai negatif, maka investasi tersebut harus dipertimbangkan kembali sebab bernilai kerugian. Sebaliknya, ROI bernilai positif adalah yang memberikan keuntungan dalam bisnis Anda.
Bagaimana cara menghitung REO (return on investment) yang benar? (Source: Unsplash)
-
Manfaat analisis ROI
Selain dapat memberikan informasi terkait tentang profitabilitas bisnis, analisis ROI juga dapat mengukur efisiensi penggunaan modal kerja, produksi, hingga penjualan dalam perusahaan Anda. Dengan demikian, analisis tingkat pengembalian investasi ini memudahkan Anda untuk mengetahui dan memahami kelemahan serta kekuatan perusahaan dibandingkan dengan kompetitor lain yang sejenis.
Analisis ROI yang dilakukan dengan baik menunjukkan bahwa segala praktik akuntansi dan manajemen keuangan di dalam bisnis Anda berjalan dengan lancar. Anda dapat mengalokasikan biaya dan modal yang dibutuhkan oleh masing-masing divisi di dalam perusahaan dengan tepat. Hal ini tentu berpengaruh dalam meminimalisir kerugian material yang tidak diinginkan.
-
Faktor pendukung ROI
Berdasarkan definisi yang sudah dijelaskan sebelumnya, Return On Investment (ROI) adalah bentuk dari rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia. Oleh karena itu, rasio tingkat pengembalian investasi ini dipengaruhi oleh dua faktor pendukung, yaitu:
-
Tingkat perputaran aktiva
Terlepas dari apakah presentase ROI yang diperoleh suatu perusahaan bernilai positif atau negatif, perhitungan rasio ini bergantung pada tingkat perputaran aktiva yang digunakan sebuah perusahaan untuk seluruh kegiatan operasional. Dengan kata lain, kecepatan berputarnya aktiva dalam suatu periode tertentu sangat mempengaruhi tingkat pengembalian investasi
-
Profit margin
Yang dimaksud dengan profit margin adalah rasio pendapatan terhadap penjualan yang diperoleh dari selisih antara penjulan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dibagi dengan penjualan bersih. Profit margin ini dapat mengindikasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan serta menilai kemampuan manajemen bisnis dalam mengontrol berbagai kebutuhan operasional.
Kedua hal di atas dapat mendukung tingkat pengembalian investasi yang berguna untuk keperluan kontrol serta perencanaan bisnis ke depan. Artinya, nilai ROI yang didapat bisa digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan apabila perusahaan akan mengadakan ekspansi di kemudian hari.
-
Cara menghitung ROI
Hal pertama yang harus Anda lakukan sebagai cara menghitung ROI adalah dengan mengumpulkan berbagai informasi dasar yang dibutuhkan, seperti laba atas investasi. Kemudian, Anda juga harus mengetahui apa saja yang menjadi investasi awal, mulai dari anggaran hingga waktu yang digunakan. Setelah membuat persamaan, Anda dapat menerapkan cara menghitung ROI.
Misalnya, perusahaan Anda berinvestasi sebesar Rp100 juta dalam sebuah proyek peluncuran produk baru. Setelah produk tersebut diluncurkan, perusahaan Anda menerima jumlah dana dari penjualan baru yang didapat perusahaan mencapai angka Rp300 juta. Lantas, bagaimana cara menghitung ROI yang diperoleh perusahaan Anda?
Laba investasi = Total penjualan – jumlah investasi awal
= Rp300.000.000 – Rp100.000.000
= Rp200.000.000
ROI = (Total penjualan – jumlah investasi awal) ÷ (Jumlah investasi awal x 100%)
= (Rp300.000.000 – Rp100.000.000) ÷ (Rp100.000.000 x 100%)
= 2%
-
Kelemahan Analisis ROI
Sayangnya, analisis ROI mempunyai kelemahan di mana analisis ini tidak memasukkan unsur biaya modal ke dalam perhitungannya. Alhasil, ROI yang tinggi belum bisa dinilai efektif sebelum dibandingkan dengan biaya modalnya. Selain itu, presentase yang didapat dalam perhitungan ROI perusahaan Anda sulit dibandingan dengan perusahaan kompetitor, sebab praktik akuntansi dan manajemen keuangan yang digunakan oleh masing-masing perusahaan berbeda.
Pada praktiknya, sebagian besar investor hanya akan berfokus pada profit margin serta laba investasi yang diperoleh. Padahal Anda juga perlu memperhatikan jumlah dana yang harus diinvestasikan dalam mencapai target penjualan serta jumlah margin keuntungan yang diperoleh untuk mengembangkan bisnis. Apabila investasi yang dilakukan hanya menghasilkan margin keuntungan yang sedikit, maka bisnis tersebut akan mengalami kesulitan untuk berkembang.
Pastikan Anda memanfaatkan segala fitur canggih yang ada dalam software akuntansi terbaik nomor satu di Indonesia, Jurnal. Bersama Jurnal, segala kegiatan akuntansi serta manajemen keuangan bisnis Anda dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat. Anda dapat memantau dan mengendalikan bisnis secara real-time dari mana saja dan kapan saja. Server yang stabil membuat data-data perusahaan Anda terjamin keamanannya. Segera daftar sekarang juga!