Penyusunan Strategi Retensi Karyawan dan Pengelolaan yang Tepat

Retensi karyawan merupakan suatu keharusan yang perlu dilakukan perusahaan untuk mempertahankan karyawan. Retensi karyawan dapat didefinisikan sebagai sebuah upaya dalam mempertahankan karyawan di suatu perusahaan sebagai seorang tenaga ahli utama. Retensi karyawan dilakukan untuk meminimalisir tingkat turnover karyawan, serta dapat meningkatkan rasa nyaman karyawan selama bekerja di perusahaan. Strategi retensi karyawan harus dilakukan secara tepat dan berkelanjutan.

Hal ini bertujuan agar kinerja karyawan menjadi semakin meningkat dari waktu ke waktu. Jika sebuah perusahaan gagal dalam menerapkan strategi retensi karyawan, maka kinerja karyawan bisa saja menurun dan tentu saja akan menyebabkan dampak yang buruk pada produktivitas perusahaan. Lalu, bagaimana penyusunan strategi retensi karyawan dan cara pengelolaannya yang tepat?

Baca juga: Pemberian Penghargaan bagi Karyawan sebagai Bentuk Apresiasi

  1. Tips Menerapkan Strategi Retensi Karyawan

    Berikut ini adalah beberapa tips yang perlu dilakukan oleh setiap perusahaan dalam menerapkan strategi retensi karyawan:

    1. Seorang pimpinan perusahaan harus memberikan dukungan yang dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Misalnya memberikan dukungan dengan cara mengatakan hal-hal positif yang dapat lebih meningkatkan semangat kerja para karyawan.

    2. Memberikan kesempatan kepada setiap karyawan agar mereka bisa mengembangkan diri. Berikan kepercayaan-kepercayaan baru yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan sehingga mereka akan merasa bahwa keberadaannya di perusahaan sangat dibutuhkan dan diterima oleh perusahaan. Dengan terbangunnya perasaan tersebut, maka secara tidak langsung perusahaan telah berhasil membangun dan meningkatkan loyalitas karyawan  terhadap perusahaan.

    3. Pihak perusahaan harus mampu memikirkan tentang hal-hal yang dapat meningkatkan kemampuan karyawan. Salah satunya adalah dengan cara memberikan tugas baru yang lebih menantang kepada para karyawan. Hal tersebut akan sangat berguna untuk membekali karyawan dengan berbagai pengalaman dalam pekerjaan. Selain itu, tugas baru yang lebih menantang juga akan membantu para karyawan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas terhadap pekerjaannya sendiri.

    4. Memberikan apresiasi terhadap hasil kerja para karyawan. Apresiasi tersebut tidak harus selalu berhubungan dengan kenaikan gaji atau promosi jabatan. Namun apresiasi bisa saja dengan memberikan pujian atas hasil pekerjaan karyawan yang dapat meningkatkan kinerja karyawan tersebut.

    5. Menciptakan hubungan kerja yang baik dengan para karyawan untuk mendukung terciptanya kenyamanan selama bekerja.

  2. Karakteristik Pemimpin yang Baik

    Keberhasilan dalam menjalankan strategi retensi karyawan, salah satunya dipengaruhi oleh pemimpin perusahaan. Perusahaan yang memiliki pemimpin yang baik, akan lebih mudah dalam mempertahankan para karyawannya. Untuk itu, berikut 5 karakteristik pemimpin yang baik:

    1. Mampu memberikan arahan yang jelas menuju masa depan kepada para karyawan.

    2. Menghadapi segala tantangan yang ada, sebelum karyawan mengalami stres akibat tantangan tersebut.

    3. Memiliki keinginan yang tulus dalam memberikan berbagai hal yang terbaik.

    4. Memiliki kepercayaan bahwa karyawan merupakan aset terpenting bagi perusahaan.

    5. Mampu mengapresiasi karyawan, dengan cara selalu membuat para karyawan merasa yakin akan kemampuan mereka.

  3. Pengelolaan Retensi Karyawan dengan Tepat

    Retensi karyawan sangat berdampak pada kinerja karyawan dan juga bagi perusahaan. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk mengelola retensi karyawan di perusahaan Anda.

    1. Mendapatkan karyawan dengan cara yang efektif. Tim HR perusahaan harus mampu mencari kandidat yang benar-benar tepat untuk ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

    2. Menawarkan kompensasi dengan nilai yang kompetitif dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya. Karena tidak sedikit para calon karyawan yang menolak suatu perusahaan dengan alasan gaji yang tidak sesuai.

    3. Menunjukkan apresiasi perusahaan pada karyawan. Jika perusahaan tidak pernah memberikan apresiasi kepada para karyawan, maka bisa jadi karyawan terbaik perusahaan malah akan keluar secara mendadak.

    4. Menerangkan jenjang karir karyawan secara jelas. Jenjang karir merupakan salah satu alasan mengapa seorang karyawan harus bertahan dalam pekerjaan yang sedang dijalani dalam waktu yang cukup lama.

    Baca juga: 3 Tipe Software HRIS Indonesia dan Kegunaannya

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengelola strategi retensi karyawan. Pada dasarnya, perusahaan dan karyawan sama-sama saling membutuhkan. Oleh sebab itu, melakukan dan mengupayakan yang terbaik dari kedua belah pihak adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Jika seluruh karyawan di perusahaan dapat dikelola dengan baik, maka perusahaan akan lebih mudah dalam mencapai target dan kesuksesan.

Menggunakan software HR akan membantu perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaan administrasi yang berhubungan dengan karyawan secara lebih mudah dan praktis. Anda dapat memilih software HR Talenta yang telah terbukti aman dan tepercaya. Talenta telah dipercaya oleh ribuan pengguna dan sangat cocok digunakan oleh bisnis jenis apapun. Jadi, tunggu apalagi? Segera hubungi tim Talenta untuk mendapatkan informasi lebih lengkap dan juga demo.

WhatsApp WhatsApp Sales