Target perusahaan merupakan titik tuju yang harus dicapai oleh perusahaan dan setiap bagian yang ada di dalamnya. Hal ini tentu direncanakan dengan tepat, sehingga memiliki kalkulasi yang cermat berdasarkan harapan dan performa pada tahun sebelumnya. Yang harus diwaspadai adalah faktor penghambatnya. Salah satu dari faktor tersebut adalah karyawan mangkir berlebihan.
Absensi atau mangkir telah menjadi isu klasik dalam setiap perusahaan dan memang memerlukan penanganan serius. Pada masa lalu, jam kerja nine-to-five menjadi rutinitas kaum pegawai. Ternyata seiring berjalannya waktu, hal ini tidak lagi cocok, dan malah justru menghasilkan karyawan-karyawan yang kelelahan karena terus bekerja dengan rutinitas yang sama.
Kelelahan menjadi salah satu faktor terjadinya karyawan mangkir dalam lingkup perusahaan. Sebenarnya terdapat beberapa penyebab lain. Tentu artikel ini akan fokus pada cara mencegah dan mengatasi karyawan tersebut. Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak beberapa poin di bawah ini!
-
Kebijakan Absensi Perusahaan
Memiliki aturan mengenai absensi tentu baik, terlebih jika perusahaan memutuskan aturan tersebut dibuat secara formal dan resmi. Artinya, kebijakan yang dibuat kemudian harus diwujudkan dalam satu aturan baku, tidak hanya norma atau persepsi umum saja. Pemberlakuan aturan baku mengenai absensi ini akan memberikan karyawan batasan yang tegas.
Aturan akan disertai dengan sanksi atau ganjaran. Hal ini memungkinkan perusahaan menuntut jumlah kehadiran minimum pada karyawan yang dimiliki. Dan ketika karyawan tidak hadir tanpa alasan melebihi batas yang telah ditentukan, maka perusahaan secara resmi bisa melayangkan teguran atau hukuman dengan dasar yang jelas.
-
Program Pendampingan Karyawan
Program ini bisa menjadi salah satu solusi yang tepat bagi karyawan yang mungkin memiliki permasalahan pribadi. Masalah pribadi menyumbang angka yang cukup signifikan pada kasus absensi atau karyawan mangkir yang terjadi. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pendampingan pada karyawan dan konseling pada masalah yang dihadapi.
Memang solusi ini tidak serta merta mampu menurunkan angka absensi yang kacau karena berbagai hal. Namun setidaknya dengan adanya program pendampingan karyawan maka karyawan memiliki tempat berkeluh kesah, dan mungkin saja menemukan solusinya. Karyawan yang bekerja dengan fokus akan memberikan performa yang baik, tentu ketika karyawan tersebut tidak terbebani masalah lain bukan?
-
Jam Kerja Fleksibel
Jam kerja nine-to-five memang banyak digunakan. Namun banyak pula perusahaan yang memilih menerapkan sistem jam kerja fleksibel. Sistem ini memungkinkan karyawan memilih sendiri jam kerjanya, bahkan lokasi kerja yang dikehendaki. Dengan kemajuan teknologi, bekerja tidak lagi berarti duduk sepanjang hari di dalam satu ruangan dengan banyak orang.
Sistem ini dianggap ampuh untuk menyikapi kasus absensi karyawan yang terjadi karena kelelahan. Dengan jam kerja fleksibel, karyawan bisa menentukan sendiri jam kerja yang akan digunakan, dan idealnya tentu akan menghasilkan pekerjaan yang lebih baik. Meski masih dilematis, solusi ini bisa diterapkan. Asalkan budaya dan iklim perusahaan tepat dengan sistem ini.
-
Apresiasi Absensi Kerja
Cara yang berusia sangat tua namun masih efektif, hadiah dan apresiasi. Bagi karyawan dengan catatan absensi tertib dan berada di atas ekspektasi, perusahaan bisa memberikan apresiasi dalam bentuk apapun. Yang harus dipastikan, adalah setiap karyawan menerima pesan yang ingin disampaikan. Bahwa setiap kontribusi sangat berharga bagi perusahaan, untuk itu layak mendapatkan apresiasi.
Pesan ini sekaligus berguna untuk meningkatkan loyalitas karyawan pada perusahaan. Selain menertibkan absensi karyawan yang dimiliki, perusahaan juga akan meminimalisir tingkat turnover yang terjadi jika karyawan yang dimiliki loyal. Satu solusi untuk mengatasi uda potensi permasalahan.
-
Keadaan SDM yang Dimiliki
Terakhir untuk menutup setiap solusi yang diberikan di atas, adalah dengan memperhatikan dengan baik keadaan SDM yang dimiliki perusahaan. Setiap jenis SDM memiliki karakter dan sifatnya masing-masing, begitupun dengan cara mereka merespon satu keadaan. Pastikan Anda, sebagai HR atau pengelola perusahaan, memahami karakteristik dari SDM yang dimiliki.
Dengan memahami sumber daya yang dimiliki, tentu kebijakan dan langkah yang diambil akan lebih tepat dan terukur. Output maksimal bisa diharapkan ketika langkah yang disusun berdasarkan analisa pada data yang kuat dan solid. Tentu Anda paham, perlakuan pada karyawan generasi Z dan karyawan generasi milenial tidak akan bisa disamakan, bukan begitu?
Penyikapan pada fenomena karyawan mangkir atau absensi yang tidak tertib akan berbeda pada setiap perusahaan. Kunci utama dari permasalahan ini adalah memahami penyebabnya, dan menentukan langkah tepat berdasarkan analisis pada data yang solid.
Untuk itu, sangat disarankan agar perusahaan bekerja sama dengan penyedia layanan HR terpadu seperti Sleekr+Talenta. Fitur lengkap yang digunakan bisa mencakup dimensi seperti absensi, perhitungan gaji dan lembur, pengaturan shift kerja, hingga pencatatan data karyawan mangkir dari jadwal kerja. Dengan demikian perusahaan memiliki data solid sehingga langkah yang diambil akan menjadi yang terbaik. Tunggu apa lagi, Segera hubungi Talenta sekarang dan rasakan manfaatnya untuk perusahaan!