5 Tantangan Menjalankan Usaha Bidang Jasa

Produktivitas yang tinggi seiring dengan perkembangan teknologi membuat waktu seolah semakin terasa pendek. Inilah yang awalnya memicu perkembangan berbagai usaha bidang jasa. Karena itulah, tren yang dinilai bertumbuh pesat di beberapa tahun terakhir ini adalah usaha jasa. Peluang usaha jasa juga terbilang minim risiko, Anda tak melakukan sebuah produksi karena produk yang dijual adalah keahlian atau keterampilan. Modal besar pada usaha di bidang jasa juga bukan hal yang wajib karena modal terbatas juga sudah bisa menjalankan usaha Anda, tergantung pada jenis jasa yang Anda pilih.

Meski ada banyak kesempatan berbisnis dengan memanfaatkan berbagai jenis usaha bidang jasa, tak menutup kemungkinan kalau Anda juga akan menemui beberapa tantangan ketika menjalankan usaha ini. Agar usaha Anda di bidang jasa berjalan dengan baik, mulailah persiapan dari hal-hal dasar yang sering menjadi batu ganjalan bagi para pebisnis. Apa saja tantangan yang perlu Anda perhatikan?
Usaha Jasa, Usaha Bidang Jasa, Peluang usaha jasa, Jenis usaha jasa, Usaha dagang, Bisnis jasa online, bisnis, bisnis jasaSebelum menjalankan usaha di bidang jasa, Anda harus memahami berbagai tantangannya terlebih dulu. (Source: Unsplash)

  1. Memberikan service yang excellent untuk pelanggan

    Dalam menjalankan usaha bidang jasa, bisa dibilang customer service merupakan hal paling penting selain produk jasa itu sendiri. Pada masa-masa awal menjalankan usaha jasa, mungkin Anda akan merasa kesulitan untuk mendapatkan konsumen. Namun, bagaimana pun juga, Anda harus tetap memberikan layanan yang baik. Jika ada orang yang bertanya di akun media sosial Anda, berikan respon secepatnya. Apabila ada konsumen yang komplain, dengarkan baik-baik dan jadikan hal tersebut sebagai pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi.

    Tentu masih ada banyak cara yang bisa Anda lakukan dalam memberikan service yang excellent terhadap pelanggan. Tantangannya terletak pada karakter pelanggan yang berbeda-beda sehingga satu metode terkadang tak bisa diterapkan untuk seluruh pelanggan. Kuncinya adalah selalu gunakan kata-kata yang bersifat positif untuk menunjukkan bahwa Anda berempati akan keluh kesah mereka.

    Misalnya, katakanlah Anda memiliki usaha bidang jasa desain grafis. Lalu, ada seorang klien yang meminta dibuatkan desain logo untuk besok hari. Padahal, Anda tidak bisa melakukan permintaan yang mendadak seperti itu. Namun, jangan bilang bahwa Anda tidak bisa melakukannya. Anda bisa menggunakan kalimat yang tetap bernada positif seperti ini, “Kami bisa menyelesaikan logo tersebut besok lusa. Jika Anda berkenan, kami akan segera mengirimkan form perjanjian kerja sama.”

  2. Memilih strategi pemasaran yang tepat

    Jika dibandingkan dengan usaha di bidang barang, melakukan marekting di bidang jasa bisa dikatakan lebih menantang karena Anda tidak punya barang secara fisik untuk dipromosikan. Namun, di zaman digital seperti sekarang, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk melakukan pemasaran bisnis jasa. Salah satunya adalah melalui website. Dalam website tersebut, buatlah halaman baru khusus untuk blog. Lalu, buatlah konten blog yang masih terkait dengan bidang jasa yang Anda tawarkan.

    Misalnya, jika Anda menjual jasa digital copywriting, Anda bisa menulis artikel tentang digital marketing. Jangan lupa cantumkan keywords dan terapkan strategi SEO pada seluruh konten blog Anda. Dengan begitu, ketika ada orang yang mengetikkan keywords tertentu pada mesin pencari, artikel Anda berpeluang muncul pada deretan teratas. Mereka akan membaca artikel Anda dan pada akhirnya mengeksplor website Anda lebih jauh. Jumlah traffic pun meningkat dan Anda bisa mengarahkan para pengunjung website untuk menggunakan jasa Anda.

    Selain website, Anda juga bisa memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Facebook dan Twitter biasanya lebih banyak digunakan untuk berinteraksi dengan pelanggan dan menampung feedback mereka. Anda juga bisa menggunakan kedua platform tersebut untuk mengumumkan informasi terkait produk jasa Anda. Sedangkan, berhubung Anda tak memiliki produk fisik untuk dipotret dan diunggah ke Instagram, Anda bisa memanfaatkan platform satu ini untuk menunjukkan behind the scene suasana kantor, memberikan tips singkat melalui desain yang oke, atau mengadakan kontes. Dengan begini, awareness audiens terhadap brand Anda bisa meningkat.

  3. Pencatatan laporan keuangan yang kurang terurus

    Banyak pengusaha dengan ide brilian, tapi tidak menguasai bidang finansial dengan baik. Hal ini bisa saja menimbulkan kekacauan internal di kemudian hari. Perhatikan beberapa hal ini: bagaimana cara Anda membuat invoice kepada customer dan memastikan progress untuk invoice tersebut tercatat seluruhnya? Lalu, bagaimana dengan pengecekan transaksi keuangan di bank? Tentukan periode pengecekan sehingga waktu Anda tidak terkuras dengan pencocokan transaksi. Satu lagi, apakah Anda mempunyai sistem penyimpanan data keuangan yang rapi dan aman? Jika usaha bidang jasa Anda dimulai dengan staf berjumlah kecil namun dengan kecepatan permintaan yang kian naik, Anda juga harus memperhatikan alur pencatatan laporan keuangan ini.

  4. Menghadapi isu cash flow

    Begitu juga dengan masalah cash flow. Memiliki modal dengan aset tentu membuat para pebisnis tenang, tapi apakah perputaran uang ini berjalan lancar? Kebanyakan pebisnis pemula tersandung di hal ini. Meski Anda akan terjun ke usaha di bidang jasa yang tak membutuhkan produksi suatu barang, tapi Anda juga membutuhkan barang untuk mendukung kualitas kerja Anda. Di sinilah kecermatan dalam pemantauan kondisi keuangan perusahaan dibutuhkan agar uang kas Anda berada dalam angka stabil.

  5. Melupakan pengurusan pajak

    Satu hal lagi yang kerap dilupakan, terutama oleh mereka yang baru pertama kali terjun dalam bisnis jasa, adalah pengurusan pajak. Terlebih ketika Anda berkecimpung dalam bisnis jasa online. Pemotongan pajak dalam aktivitas finansial harian dan pengurusan pajak kadang tak terurus karena kurang perhitungan atau tidak mengerti seluk beluk pajak itu sendiri. Jika Anda memiliki beberapa karyawan dengan sistem penggajian bulanan dan jumlah gaji mereka memenuhi syarat untuk dipotong dengan pajak penghasilan, Anda juga tak boleh melupakan hal ini. Selain penting untuk Anda, bukti potong pajak juga diperlukan karyawan untuk melaporkan pajak tahunan mereka.

    Ketika berniat memulai usaha dagang, Anda sebaiknya langsung memperhitungkan masalah pajak dan pembayaran gaji karyawan Anda. Ketika usaha Anda sudah berkembang pesat, sistem yang Anda bangun dari awal sudah rapi dan tidak menimbulkan kekusutan finansial di masa mendatang.

Dalam memulai usaha bidang jasa, Anda tentu tak ingin menghabiskan banyak waktu dengan menyusun sistem administrasi, mencakup pencatatan keuangan hingga perhitungan pajak. Untuk Anda yang baru akan terjun di usaha jasa, Anda bisa menggunakan software Jurnal. Telah dipercaya oleh ribuan perusahaan bisnis di Indonesia, Jurnal memiliki beberapa fitur yang memudahkan Anda dalam mencatat transaksi finansial dan memantau kondisi keuangan Anda. Daftarkan perusahaan Anda sekarang di Jurnal!

WhatsApp WhatsApp Sales