Berangkat menuju kantor, melakukan absen, bekerja, kemudian makan siang, kembali bekerja, dan pulang pada saat jam kerja selesai. Rutinitas tersebut telah jadi rutinitas sebagian besar karyawan yang bekerja di berbagai perusahaan. Tentu pola ini dianggap berhasil karena masih digunakan. Tapi bagaimana jika Anda membiarkan karyawan kerja di rumah?

Untuk beberapa jenis perusahaan memang kehadirannya di kantor benar-benar diperlukan. Baik karena persoalan teknis atau hal lain, beberapa jenis perusahaan memang mewajibkan karyawannya datang dan bekerja di kantor. Namun demikian, untuk jenis perusahaan lain yang lebih fleksibel, pemberlakuan kebijakan kerja remote atau jarak jauh juga mulai dilirik.

Hal ini, selain dapat memberikan kenyamanan pada karyawan ketika bekerja, juga memiliki beberapa kelebihan lain daripada karyawan yang bekerja di kantor. Memang untuk pengawasan, kehadiran di kantor dinilai lebih mudah diawasi. Namun jika dilihat dari hasil penelitian terbaru bekerja dari rumah juga dapat memberikan peningkatan produktivitas.

Setidaknya ada empat kelebihan yang bisa didapat dari sistem karyawan kerja di rumah yang mulai bisa dipertimbangkan ini. Jika memang cocok, kenapa tidak dicoba?

1. Penghematan Biaya

   Jelas, karyawan yang bekerja tanpa harus meninggalkan rumahnya akan mengurangi biaya transportasi yang diperlukan untuk mencapai kantor. Penghematan ini akan sangat terasa, terlebih jika karyawan mendapat tunjangan transportasi. Tunjangan ini nantinya bisa digunakan untuk keperluan lain, karena akan berkurang jumlahnya jika karyawan bekerja dari rumah.

   Selain itu, perusahaan juga akan mengurangi anggaran perawatan fasilitas kantor. Asumsinya ketika fasilitas kantor menurun intensitas penggunaannya, maka biaya perawatan akan lebih rendah. Selain itu masa pakai berbagai perlengkapan yang ada juga idealnya akan semakin panjang sehingga keperluan untuk membeli perlengkapan dan peralatan baru bisa ditekan.

2. Meningkatnya Respon Karyawan

   Meski terhalang jarak sejauh beberapa kilometer, studi yang sama mengungkapkan bahwa respon karyawan cenderung meningkat hingga 9%. Respon ini berupa respon pada panggilan melalui kanal komunikasi perusahaan, baik email, group chat atau kanal komunikasi kantor yang lain.

   Tentunya hal ini berdampak baik, karena meningkatnya respon karyawan akan dapat turut meningkatkan koordinasi dan produktivitas perusahaan secara umum. Karyawan yang cepat tanggap akan dapat menyampaikan berbagai persoalan lebih cepat serta menyelesaikan pekerjaannya lebih baik dan sesuai arahan yang diberikan.

3. Jam Istirahat Singkat

   Biasanya, karyawan yang bekerja dengan mendatangi kantor akan memiliki jam istirahat sekitar satu hingga dua jam, tergantung kebijakan kantor. Waktu istirahat ini digunakan umumnya untuk kegiatan makan siang. Perhitungan ini masih berisiko ditambah waktu yang dihabiskan jika macet, kendala pada kendaraan, dan alasan-alasan lainnya.

   Model kantor dengan karyawan kerja di rumah dapat menekan angka istirahat secara keseluruhan. Waktu istirahat yang mereka habiskan cenderung pendek, dan waktu bekerja yang dilakukan menjadi lebih banyak. Hal ini karena ketika di rumah, karyawan bisa bekerja sambil menyantap makanannya, sambil bersantai, dan aktivitas lain yang membuatnya nyaman.

4. Pengajuan Izin Sakit yang Menurun

   Kenyamanan yang didapatkan karyawan dengan bekerja di rumah, menjadikan karyawan cenderung lebih sedikit mengajukan cuti sakit. Aktivitas melelahkan berangkat-pulang kantor jadi faktor penyebab menumpuknya rasa lelah yang dialami setelah seharian bekerja. Kelelahan dalam perjalanan ini akan hilang, jika karyawan tidak perlu meninggalkan rumahnya untuk bekerja.

   Dengan lingkungan kerja yang bisa diatur sesuai dengan keinginan karyawan, serta asupan makanan yang, idealnya, lebih bernutrisi, maka karyawan juga cenderung akan lebih sehat ketika bekerja. Tidak lupa, suasana hati yang bahagia menjadi penambah kualitas kerja setiap karyawan yang memutuskan untuk bekerja di rumah.

5. Mood Lebih Terjaga

   Ketika jenuh, karyawan yang bekerja di rumah bisa saja dengan mudah mengakses hiburan favoritnya. Hiburan atau relaksasi ini bisa berupa tempat tidur mereka, hewan peliharaan, keluarga terdekatnya, atau kebun yang dimiliki. Dengan begini mood karyawan akan senantiasa terjaga dalam keadaan baik, sehingga produktivitasnya akan meningkat secara perlahan.

   Karyawan akan lepas dari situasi kantor yang biasanya menjemukan dan kurang segar. Dengan suasana ‘tempat kerja’ yang lebih bersahabat, karyawan terbukti dapat menunjukkan hasil kerja yang lebih baik serta kinerja yang stabil pula.

Memang model kerja ini terdengar aneh untuk Anda yang telah memiliki perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Perusahaan klasik biasanya tidak memperbolehkan karyawannya kerja remote atau jarak jauh ketika sedang di rumah. Wajarnya, karyawan yang mengajukan cuti atau memutuskan tidak masuk sebaiknya tidak bekerja, agar waktu istirahatnya optimal.

Karyawan kerja di rumah bisa dengan mudah diawasi kinerja dan aktivitasnya melalui aplikasi HR terpadu seperti Sleekr. Setiap pekerjaan yang selesai bisa dilaporkan secara online melalui sistem yang saling terhubung, sehingga target dapat terus dikontrol. Selain itu, absensi yang dilakukan juga akan jauh lebih fleksibel, mengingat ketika bekerja di rumah kemudian akan berlaku minimum jam kerja yang akan tercatat ketika absen dan selesai. Tertarik membuat kebijakan kerja remote? Daftarkan perusahaan Anda di Sleekr sekarang dan monitor karyawan Anda lebih mudah.