5 Jenis Opini Audit dalam Laporan Keuangan Perusahaan

Terdapat beberapa macam opini audit dalam laporan keuangan perusahaan. Kebenaran dan keakuratan sebuah laporan keuangan merupakan hal wajib yang perlu Anda pastikan. Untuk mengetahui kebenaran sebuah laporan keuangan, biasanya seseorang akan meminta orang lain dari pihak independen untuk memeriksa atau mengaudit bahwa laporan yang tersedia benar adanya. Oleh karena itulah, keberadaan seorang ahli atau pihak yang dapat memberikan opini sekaligus ‘penerjemah’ atas laporan keuangan merupakan hal yang tidak kalah penting.

Baca juga : 4 Tips Untuk Maksimalkan Laporan Keuangan Perusahaan Anda

Dalam menjalankan tugasnya, seorang auditor akan memeriksa laporan audit dan keuangan sebuah perusahaan sudah sesuai dengan pengerjaannya atau belum. Pengerjaan tersebut bergantung pada standar akuntansi yang berlaku dan apakah laporan tersebut dikerjakan pula dalam format yang sudah ada. Setelah melakukan pemeriksaan, seorang auditor akan mengeluarkan sebuah opini tentang laporan keuangan tersebut yang dinamakan opini audit laporan keuangan.

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), opini audit terdiri dari lima macam, yakni:

  1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqulified Opinion)

    Opini jenis ini menyatakan bahwa laporan audit dan keuangan telah menyajikan data secara wajar. Semua hal yang berhubungan dengan material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang diberlakukan di Indonesia. Agar bisa mendapatkan opini seperti ini, pastikan laporan keuangan Anda sudah memenuhi beberapa kriteria berikut:

    • Bukti audit yang dibutuhkan telah terkumpul secara lengkap ataupun mencukupi dan auditor sudah melakukan tugasnya sedemikian rupa, sehingga ia dapat memastikan kerja lapangan telah ditaati.
    • Ketiga standar umum telah dipenuhi dan diikuti dalam perikatan kerja.
    • Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)
    • Tidak adanya keadaan yang membuat auditor menambahkan paragraf penjelas atau memodifikasi laporan.

    Baca juga: 4 Langkah Mudah untuk Melakukan Audit Perusahaan

  2. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified Unqualified Opinion)

    Opini jenis ini muncul ketika pada suatu keadaan tertentu, auditor harus menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan auditnya. Auditor akan menyampaikan pendapat ini jika:

    • Kurang konsistennya suatu entitas dalam menerapkan GAAP
    • Belum adanya aturan yang jelas sehingga laporan keuangan menyimpang dari SAK
    • Di antara dua periode akuntansi terdapat perubahan yang material dalam penerapan prinsip akuntansi
    • Data keuangan tertentu yang diharuskan ada oleh BAPEPAM tidak disajikan.

opini audit, laporan audit, laporan keuangan, keuangan perusahaanAda 5 macam opini audit dalam laporan keuangan. (Source: thebluediamondgallery.com)

  1. Opini Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

    Dalam opini ini, auditor akan memberikan pendapat bahwa secara umum, laporan audit dan keuangan yang disajikan sudah wajar. Namun, dari semua hal yang material, terdapat suatu penyimpangan atau kekurangan pada pos tertentu sehingga harus dikecualikan. Hal tersebut terjadi jika:

    • Bukti kurang cukup
    • Adanya pembatasan ruang lingkip
    • Terdapat penyimpangan dalam penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK).

    Baca juga: Keuntungan Utama Penerapan SAK-ETAP UKM Indonesia

  2. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)

    Dalam opini tidak wajar, pendapat yang diberikan oleh auditor ketika laporan keuangan yang diterima secara keseluruhan tidak menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum di Indonesia.

  3. Opini tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion)

    Dalam jenis opini ini, auditor merasa bahwa ruang lingkup pemeriksaannya dibatasi sehingga auditor tidak melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar audit yang ditetapkan IAI. Dalam pembuatan laporannya, auditor harus memberi penjelasan tentang pembatasan ruang lingkup oleh klien yang mengakibatkan auditor tidak dapat memberikan pendapat.

Melakukan audit dalam laporan keuangan tentu memberikan Anda manfaat, seperti meningkatkan kredibilitas perusahaan, meningkatkan efisiensi dan kejujuran, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, dan juga mendorong efisiensi pasar modal. Itulah beberapa jenis opini audit dalam laporan keuangan yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat. Untuk memudahkan pengelolaan laporan akuntansi dan laporan keuangan bagi perusahaan, gunakan software accounting Jurnal. Informasi selengkapnya, hubungi di sini!

WhatsApp WhatsApp Sales