Segmen industri startup kini menjadi primadona untuk dibahas hampir di setiap media. Baik dari segi pembukaan lapangan kerja, pemanfaatan teknologi, hingga kontribusi pada peningkatan kondisi ekonomi secara umum, startup tidak akan pernah habis diulas. Tentu, prestasi ini tak mungkin lepas dari peran HRD perusahaan startup tersebut dalam mengelola tenaga yang dimilikinya.
Karena biasanya dimulai dari satu gagasan kecil yang kemudian mendapat respon positif dan pasar yang baik, startup cenderung akan lebih berfokus pada pengembangan bisnis dari sisi ekonomi. Hal ini yang menyebabkan kemudian banyak perusahaan baru tidak dapat bertahan lama. Sisi manusia, sebagai tenaga penggerak utama, biasanya tidak menjadi fokus besar.
Padahal pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki juga sangat berpengaruh pada eksistensi dan perkembangan startup ini. Tidak bisa dipungkiri, perusahaan yang akan berhasil adalah perusahaan yang memiliki tenaga handal, dan menggunakan seluruh potensi yang dimiliki oleh SDM nya untuk fokus pada peningkatan produksi dan perkembangan bisnis.
Dari sisi ini, HRD untuk perusahaan startup memiliki peran yang besar. Iklim fleksibel yang dimiliki startup harus dikawal dengan aturan main yang tegas, sehingga meski SDM bekerja dengan suasana santai, kinerjanya bisa dipertanggungjawabkan pada target yang dimiliki perusahaan. Untuk melihat peran HRD perusahaan startup, berikut ulasannya.
-
Perlindungan Legal
Aturan main untuk industri yang memiliki tenaga kerja tertera jelas pada berbagai undang-undang yang berlaku. Tentu, perusahaan startup juga tidak dapat menutup mata atas hal ini. Pemahaman terhadap hak dan kewajiban kedua belah pihak tidak boleh dilewatkan, dalam rangka menjadi pelaku industri yang tertib dan menghindari potensi gugatan hukum.
Hal ini biasanya terkait dengan pengaturan jam kerja dan lembur, tunjangan yang diterimakan, hak cuti, asuransi, dan sebagainya. Semua ini jelas memiliki aturan yang harus ditaati oleh perusahaan. Maka dari itu, keberadaan HRD dalam startup berguna untuk mengurus berbagai hal ini, agar perusahaan bisa terus berjalan dan terhindar dari pelanggaran undang-undang ketenagakerjaan.
-
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Perkembangan startup tidak hanya bergantung pada keberadaan modal, namun juga pada SDM yang berkualitas dan bisa bekerja optimal. Pada tahap awal, proses perekrutan harus dimulai dengan cara dan metode terencana sehingga perusahaan akan mendapat tenaga kerja yang potensial. Selain itu, selama perusahaan berkembang, SDM ini perlu terus dikembangkan potensinya agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya demi perkembangan perusahaan.
Lalu siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaan karyawan ini? Tentu saja jawabannya adalah HRD perusahaan startup tersebut. Keberadaan HRD, memungkinkan perusahaan dapat merencanakan satu metode perekrutan dan pelatihan hingga pengelolaan karyawan, sehingga SDM lebih memiliki arah yang jelas, dari proses perekrutan hingga output kinerjanya.
Selain dalam perekrutan dan pengembangan, HRD juga berperan untuk membuat berbagai kebijakan yang berkaitan dengan karyawan. Kebijakan ini, tentu akan diarahkan pada kenyamanan kerja sekaligus efektivitas kerja dari setiap karyawan. Orientasi kebijakan, selain untuk meningkatkan produktivitas perusahaan juga untuk menjaga keadaan moral karyawan.
Karyawan dengan keadaan moral atau psikis yang baik akan menunjukkan kinerja yang meningkat. Ini dikarenakan perasaan bahagia dan energi positif yang dimiliki karyawan tersebut. Kuncinya adalah keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan personal karyawan. Kebijakan yang bisa disusun misalnya saja terkait pengambilan cuti dan liburan untuk karyawan.
-
Budaya Perusahaan
Secara langsung, suasana kerja di perusahaan startup tidak dapat dipungkiri akan membentuk budaya kerja tertentu yang akan jadi budaya perusahaan itu sendiri. Budaya ini terbentuk karena aturan yang dibuat dan diterapkan, serta respon yang muncul dari karyawan. Respon tersebut kemudian akan menunjukkan apakah aturan yang diberlakukan membawa efek positif atau tidak.
Budaya perusahaan juga merupakan hal penting dalam eksistensi sebuah perusahaan. Sebab hal ini yang akan menjadi identitas dari perusahaan, dan menentukan loyalitas dan karakter pada karyawan yang dimiliki. HRD akan memiliki tanggung jawab untuk ikut membentuk budaya perusahaan, sehingga memiliki arah yang jelas dan merangsang produktivitas karyawan yang dimiliki.
-
Arsip setiap Keperluan dan Database Karyawan
Momen ketika startup dimulai biasanya tenaga kerja yang dimiliki memang belum banyak, sehingga urusan pengarsipan serta database masih bisa diatasi dengan sistem berbasis manusia dan arsip fisik. Namun akan berbeda cerita ketika perusahaan tersebut berkembang dan menambah SDM demi pertumbuhan perusahaan.
Memang sebaiknya pengelolaan SDM sejak awal sudah direncanakan dengan keberadaan divisi HR di startup agar kedepan tidak ditemui lagi hambatan. HRD perusahaan startup akan berperan untuk mengelola database setiap karyawan, sehingga didapat semua rekaman terkait setiap karyawan tersebut. Data ini nantinya digunakan untuk pengurusan gaji, asuransi, review kinerja, perencanaan pelatihan, dan berbagai hal strategis lainnya.
Peran HRD perusahaan startup cenderung sangat krusial sehingga divisi ini wajib ada. Demi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang lebih terarah, diperlukan perencanaan yang matang dengan data valid. Talenta, dalam hal ini, hadir sebagai partner untuk HRD dalam rangka peningkatan kinerjanya. Pengelolaan data secara digital dan terintegrasi, memungkinkan HRD fokus pada penyusunan rencana strategis dan langkah nyata dari data valid yang direkam dan disediakan Talenta. Dapatkan informasi secara lebih lengkap dan jelas tentang Mekari Talenta di sini!
Dengan Talenta, Anda tidak perlu khawatir lagi mengelola seluruh administrasi karyawan dan perusahaan, mulai dari absensi online, cuti karyawan, pengelolaan reimbursement, penghitungan gaji karyawan, hingga proses payroll.