Sampai sekarang, masih saja ada anggapan bahwa peran seorang HR hanya bertanggung jawab atas gaji bulanan karyawan, rekrutmen karyawan baru, asuransi, pajak, dan hal lain yang berhubungan dengan fasilitas karyawan. Anggapan tersebut tak sepenuhnya salah. Namun, peran dan tanggung jawab HR lebih luas dari yang disebutkan. Artikel ini akan membahas Tips HRD untuk menjadi seorang HR yang professional.
Sebagai backbone perusahaan, HR yang profesional adalah pihak yang menjadi perantara antara karyawan dan para manajer, bahkan dengan stake holders sekali pun. Di sisi lain, HR juga diharapkan mampu mendukung hak-hak karyawan, sekaligus memastikan bahwa seluruh divisi dan operasional di perusahaan dapat berjalan baik sesuai standar.
Karenanya, untuk menjadi HR yang profesional, diperlukan beberapa kemampuan khusus. Anda bisa menerapkan lima tips HRD terbaik berikut ini.
HR yang baik adalah HR yang profesional. Sudahkah Anda menerapkan hal tersebut? (Source: Pexels)
-
Eksplor Seluruh Divisi Agar Bisa Jadi Adviser yang Baik
Seorang HR profesional yang baik tidak menghabiskan seluruh waktunya di balik meja hanya untuk menunggu datangnya laporan atau komplain dari karyawan. Sebaliknya, seorang HR profesional justru diharapkan untuk proaktif melakukan memonitor dan mengawasi isu-isu yang dihadapi manajer, concern yang dialami karyawan, dan tantangan dalam mengembangkan bisnis. Dengan begitu, mereka dapat meluruskan perspektif untuk menghubungkan seluruh fungsi operasional perusahaan secara lebih baik.
-
Tetap Terorganisasi
Hanya dari penjelasan singkat di atas, kita jadi tahu bahwa seorang HR profesional bertanggung jawab terhadap banyak hal. Karenanya, sebagai tips HRD, Anda dianjurkan untuk tetap terorganisasi dalam menangani berbagai tanggung jawab tersebut. Salah satu cara terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan menggunakan software human resource management system khusus seperti Mekari Talenta. Ketahui lebih lanjut dan coba demo Talenta di sini.
Software HR memungkinkan Anda untuk mencatat data-data terkait administrasi karyawan secara efisien, mulai dari absensi, slip gaji, penghitungan pajak, dan sebagainya. Seluruh data tersimpan di dalam cloud sehingga aman dan Anda pun bisa mengaksesnya kapan pun. Hal ini akan membuat Anda menghemat waktu sehingga bisa menggunakannya untuk fokus pada hal-hal lain yang lebih penting.
-
Update terhadap Tren Karyawan Terbaru
Bisnis merupakan industri yang dinamis, di mana selalu ada perubahan yang terjadi. Sebagai seorang HR profesional, Anda harus update terhadap setiap perubahan tersebut karena hal ini dapat berpengaruh pada nasib karyawan. Apabila ada tren baru yang dirasa mampu untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan di perusahaan, jangan takut untuk mencobanya. Tentunya hal tersebut tidak boleh bertentangan dari kebijakan perusahaan, ya.
Dengan terus update terhadap tren bisnis terbaru, Anda akan dipandang sebagai seorang HR yang fleksibel dan punya mindset terbuka. Karyawan pun tak akan merasa segan untuk datang kepada Anda jika mereka memiliki masalah atau ide yang ingin disampaikan.
HR yang profesional harus dapat bekerja secara terorganisasi dan rapi. (Source: Pexels)
-
Luangkan Waktu 1 Jam per Minggu untuk Melakukan Hal Ini:
Sesibuk apa pun Anda dalam bekerja sebagai seorang HR profesional, jangan lupa untuk tetap memerhatikan peningkatan karir. Untuk itu, sebagai tips HRD, Anda dianjurkan meluangkan waktu satu jam per minggu untuk melakukan hal-hal ini demi karir Anda:
– Memeriksa resume dan memastikan agar tetap up-to-date
– Memeriksa akun LinkedIn dan meminta endorsement dari pihak-pihak yang dirasa dapat membantu mengoptimalkan profil Anda
– Networking saat makan siang atau makan malam dengan orang yang berpotensi dapat memberi Anda pekerjaan di kemudian hari
-
Memberi Kejelasan Sesering Mungkin
Pada banyak kasus, seorang HR profesional harus berhadapan dengan banyak situasi yang sifatnya cenderung “samar”. Misalnya, ketika suatu konflik antar karyawan terjadi, Anda bisa saja kesulitan untuk menentukan apakah masalah tersebut merupakan diskriminasi atau pelecehan. Karena adanya grey area ini, penting bagi Anda untuk mengetahui kapan harus mengambil keputusan sendiri dan kapan harus meminta bantuan manajer. Mau tak mau, Anda harus belajar untuk bernegosiasi dalam mengatasi konflik agar kedua belah pihak merasa puas dengan keputusan yang nanti diambil.
Baca juga: 5 Tips Mengatasi Konflik Kerja yang Paling Berat Sekali Pun di Perusahaan
Menjadi seorang HR profesional lebih dari sekadar mencatat absensi karyawan dan menghitung gaji mereka. Dibutuhkan sederet kemampuan khusus agar seseorang dapat menjadi HR profesional yang baik dan mampu membawa perusahaan terus berkembang. Semoga kelima tips HRD di atas bisa bermanfaat untuk Anda!