Siklus akuntansi adalah sebuah proses berbagai tahapan yang diperlukan untuk penyelesaian akuntansi secara manual. Sebenarnya, tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa tidaklah jauh berbeda dari perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada proses kegiatan usaha dan produk yang dihasilkan. Nah, perbedaan ini berpengaruh terhadap lembar kerja yang digunakan oleh masing-masing perusahaan.
Idealnya, lembar kerja yang digunakan perusahaan jasa cenderung lebih sederhana dibandingkan dengan perusahaan dagang atau manufaktur. Misalnya, pada perusahaan jasa hanya terdapat akun pendapatan untuk transaksi penjualan. Sedangkan, pada perusahaan dagang, transaksi penjualannya bisa mencakup akun penjualan, harga pokok persediaan, dan harga pokok penjualan.
Lalu, apa saja tahapan siklus akuntansi pada perusahaan jasa?
Sudah tahukah Anda tentang tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa? (Source: Pexels)
Tahapan Siklus Akuntansi Bisnis Anda
-
1. Pencatatan dan Penggolongan Data
Tahap pertama dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah mengumpulkan data-data keuangan yang valid, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan. Contohnya seperti nota pembelian, kuitansi penjualan, dan sebagainya. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan, catat seluruh transaksi keuangan secara detail pada jurnal umum agar memudahkan Anda pada tahap-tahap selanjutnya.
Setelah itu, pindahkan data tersebut dari jurnal umum ke buku besar. Golongkan data transaksi keuangan berdasarkan jenis transaksi, tanggal, nomor dan nama akun, dan sebagainya. Dengan begitu, seluruh transaksi pada jurnal yang berhubungan dengan kas akan masuk pada satu buku besar kas. Lalu, hitung saldo masing-masing akun pada buku besar untuk mengetahui total nilai akun.
-
2. Menyusun Neraca Saldo
Tujuan dari neraca saldo adalah menilai proses input data dari jurnal umum ke buku besar dan memastikan bahwa seluruh proses dan nilainya sudah benar. Apabila jumlah debet dan kredit telah seimbang, artinya tidak ada kesalahan dalam proses input data. Itulah mengapa Anda diminta untuk menghitung saldo setiap akun pada buku besar, yakni agar penyusunan neraca saldo jadi lebih mudah.
Baca juga: Cara Membuat Neraca Keuangan bagi Perusahaan Anda
-
3. Menyusun Jurnal Penyesuaian
Tahapan siklus akuntansi selanjutnya adalah menyusun jurnal penyesuaian. Tujuannya adalah untuk melakukan koreksi dan menyesuaikan data catatan dengan data sebenarnya. Jurnal ini dibuat ketika terjadi transaksi yang berpengaruh pada akun-akun perusahaan, contohnya seperti uang sewa yang belum dilunasi, penyusutan peralatan, dan sebagainya.
Setelah dilakukan penyesuaian atas akun-akun tertentu, akun-akun tersebut pasti akan mengalami perubahan nominal. Anda pun perlu melakukan penyesuaian nilai saldo, yakni dengan menjumlahkan atau mengurangi akun-akun penyesuaian dengan saldonya pada neraca saldo.
Setidaknya ada enam tahap yang harus Anda lakukan dalan siklus akuntansi perusahaan jasa. (Source: Pexels)
-
4. Menyusun Neraca Lajur
Idealnya, penyusunan neraca lajur mengacu pada neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Apabila keduanya telah Anda buat, maka penyusunan neraca lajur bisa dilakukan secara mudah. Nantinya, neraca lajur akan memberikan informasi dalam bentuk laporan laba rugi dan neraca. Keduanya akan menjadi dasar dalam pembuatan laporan keuangan nantinya.
Baca juga: Begini Cara Menyusun Laporan Laba Rugi yang Benar untuk Bisnis Anda
-
5. Laporan Keuangan
Setelah neraca lajur selesai dibuat, Anda sudah bisa masuk ke tahap siklus akuntansi selanjutnya, yaitu penyusunan laporan keuangan. Dalam hal ini, laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, neraca, dan laporan perubahan modal. Berikut penjelasan singkatnya:
Laba rugi – laporan yang menyajikan penghitungan atas semua pendapatan dan biaya perusahaan, fungsinya untuk mengetahui apakah bisnis Anda mengalami untung atau rugi.
Neraca – laporan yang berisi posisi keuangan perusahaan, meliputi aset, utang, dan modal pada periode akuntansi tertentu.
Perubahan modal – laporan yang menyajikan perubahan posisi modal perusahaan.
-
6. Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik
Pada akhirnya, laporan keuangan perusahaan jasa akan ditutup melalui jurnal penutup, yang memang idealnya dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun nominal sementara. Akun-akun tersebut di antaranya adalah akun pendapatan, biaya/beban, dan akun laba rugi. Selain jurnal penutup, ada pula yang namanya jurnal pembalik pada tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa. Umumnya, jurnal pembalik disusun pada awal periode akuntansi baru. Fungsinya adalah menyesuaikan akun-akun yang telah dibuat jurnal penutup pada akhir periode.
Dengan keenam tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa tersebut, prosesnya bisa lebih mudah dijalani apabila Anda menggunakan software khusus seperti Jurnal. Mulai dari pencatatan laporan keuangan hingga neraca saldo, Sleekr Accounting akan melakukan penghitungan secara otomatis dan menyimpan seluruh data pada cloud. Tak hanya aman, data-data tersebut juga bisa Anda akses kapan pun dan di mana pun. Coba sekarang di sini!