Sebenarnya, bagaimanakah cara membuat jurnal akuntansi yang baik dan benar pada proses penerapannya? Dalam praktiknya, jurnal dibuat untuk mencatat secara rinci seluruh jumlah transaksi, nama-nama transaksi (baik yang memengaruhi atau dipengaruhi), serta waktu transaksi tersebut berjalan sebagai pendataan. Proses pencatatan inilah yang disebut dengan penjurnalan. Dalam pembuatannya, Anda harus memahami dasar akuntansinya terlebih dahulu, yakni siklus akuntansi.
Baca juga :
Bagaimana Cara Membaca Laporan Keuangan Yang Benar ?
6 Cara Cepat dan Mudah Selesaikan Laporan Keuangan Perusahaan
Siklus akuntansi adalah suatu proses pengolahan data yang terdiri dari urutan transaksi, yaitu bukti transaksi, sehingga dapat menghasilkan informasi laporan keuangan.
Beginilah Cara Membuat Jurnal Akuntansi yang Benar
-
Menguasai Konsep Dasar Laporan Keuangan
Dalam laporan keuangan, terdapat dua elemen pokok yang perlu Anda ketahui, yakni neraca dan laporan laba-rugi. Neraca adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan Anda pada periode tertentu. Ada tiga elemen utama yang menyusunnya, yaitu aktiva, utang, dan modal. Jika disusun dalam bentuk persamaan, maka bentuknya seperti ini: aktiva = utang + modal. Dalam hal ini, aktiva mengacu pada investasi dalam perusahaan, sedangkan utang dan modal merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk investasi tersebut.
Sementara itu, laporan laba-rugi menunjukkan pendapatan dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Pada laporan satu ini, terdapat dua pokok yang menyusunnya, yaitu pendapatan dan pengeluaran.
Baca juga: 4 Tips untuk Maksimalkan Laporan Keuangan Perusahaan Anda
-
Mengusai dan Memahami Pencatatan Jurnal
Bila sudah memahami konsep dasar, maka Anda akan lebih mudah menguasai dan memahami prosedur pencatatan jurnal. Konsep kedua ini adalah prosedur untuk menganalisis sebuah transaksi yang dikategorikan di sisi kredit atau debet.
Neraca
Jika nilai aktiva bertambah, maka pencatatan jurnal berada di sisi debit. Sebaliknya, jika nilai aktiva berkurang, maka pencatatan berada di sisi kredit.
Pada elemen utang, jika nilainya bertambah, maka catatlah di sisi kredit. Jika nilai berkurang, maka catat di sisi debit.
Sedangkan pada elemen modal, jika nilai modal bertambah, maka tempatkan di sisi kredit. Sebaliknya, apabila nilai modal berkurang, maka catatlah di sisi debit.
Laporan Laba-Rugi
Sedangkan untuk laporan laba-rugi yang memiliki elemen pokok pendapat dan biaya, maka penggambaran datanya seperti ini:
Jika nilai biaya bertambah, maka catatan tersebut berada di sisi debit, sedangkan jika nilai biaya berkurang, maka catat di sisi kredit. Pada elemen pendapatan, bila nilainya berkurang, maka catat di sisi debit dan jika nilainya bertambah, maka catat di sisi kredit.
Baca juga: Bagaimana Cara Membaca Laporan Keuangan yang Benar?
Sebelum membuat jurnal akuntansi, pahami dulu konsep dasar laporan keuangan. (Source: timeshighereducation.com)
Agar semakin memudahkan Anda dalam membuat jurnal, terdapat tiga hal lagi yang harus dilakukan :
Jika terdapat sebuah ilustrasi transaksi seperti ini: “Bukti transaksi sudah ada di tangan Anda, yaitu berupa surat pinjaman dari bank. Perusahaan meminjam uang sebesar Rp. 250.000.000 dari bank. Bagaimana membuat jurnal dari transaksi ini?”
Hal yang perlu Anda lakukan adalah :
-
Identifikasi Transaksi dari Akun Mana
Pinjaman dari bank termasuk utang, maka akun yang terlibat dalam transaksi itu adalah akun ‘utang’. Uang yang diterima dari bank kemudian dimasukkan ke dalam kas, maka akun lainnya yang terlibat juga termasuk akun ‘Kas.’ Sehingga dua akun yang terlibat dalam transaksi ini adalah Utang dan Kas.
Baca juga: 6 Cara Jitu Mengelola Utang dalam Berbisnis
-
Identifikasi Prosedur Debit-Kredit pada Transaksi
Pada setiap akun yang terlibat, apakah nilainya akan bertambah atau berkurang dari transaksi yang akan Anda catat dalam jurnal ? Akun ‘utang’ sudah pasti akan bertambah dan di sisi lainnya, akun ‘kas’ juga ikut bertambah.
-
Hitung Nominal Transaksi tersebut
Untuk masing-masing akun senilai Rp. 250.000.000, maka Anda menuliskannya pada jurnal seperti ini:
[Debit]. Kas= Rp. 250.000.000
[Kredit]. Utang = Rp. 250.000.000
Cukup mudah, bukan? Itulah beberapa cara membuat jurnal akuntasi yang bisa Anda terapkan. Agar lebih praktis dan efisien, Anda bisa menggunakan software khusus seperti Mekari Jurnal. Semoga bermanfaat. Coba rasakan fiturnya dengan menhubungi Jurnal di sini!