5 Biaya Tak Terduga Saat Membangun Bisnis Kecil

Tahukah Anda hal apa yang sebenarnya mampu membuat bisnis Anda terus berjalan? Jawabannya adalah terus meningkatkan keuntungan meskipun selalu ada pengeluaran atau biaya tak terduga yang muncul seiring berjalannya waktu. Idealnya, biaya membangun bisnis kecil dibutuhkan untuk hal-hal seperti produksi dan inventaris. Namun, sebenarnya masih ada biaya tak terduga lain yang harus Anda keluarkan. Apa saja?

Inilah 5 biaya tak terduga dalam membangun bisnis kecil

  1. Asuransi

    Seiring dengan berjalannya waktu, bisnis Anda pasti akan mengalami perkembangan. Karenanya, Anda harus memberikan perlindungan terhadapnya melalui asuransi. Asuransi akan meminimalisir risiko finansial dan hal-hal yang berhubungan dengan legalitas. Setidaknya Anda harus mendaftarkan bisnis Anda pada liability insurance, yakni asuransi yang menjamin tanggung jawab hukum terhadap kerugian, yang disebabkan oleh peristiwa sehubungan dengan kegiatan usaha atau aktivitas tertanggung. Jadi, bisnis Anda akan tetap aman bahkan jika misalnya ada orang yang menuntut bisnis Anda.

    Baca juga: 5 Tips Mengelola Akuntansi untuk Bisnis Kecil

  2. Hukum dan Legal

    Menurut situs NFIB, bisnis kecil merupakan korban terbesar dari tuntutan hukum yang sifatnya “main-main”. Nah, agar bisa terlepas dari tuntutan tersebut, bisnis kecil harus mengeluarkan biaya tak terduga untuk membayar settlement cost atau biaya penyelesaian yang jumlahnya bisa berjuta-juta. Jika sudah terkena korban tuntutan hukum seperti itu, kemungkinan besar bisnis kecil juga akan diminta untuk membayar premi liability insurance yang lebih tinggi. Hal ini tentu belum termasuk waktu dan tenaga yang terbuang untuk mengurusi berbagai urusan tersebut.

  3. Keterlambatan Pembayaran

    Biaya tak terduga saat ini memang tidak bersifat langsung di mana Anda harus mengeluarkan uang. Namun, keterlambatan pembayaran tetap dapat membuat Anda melakukan pengeluaran. Ingat, arus kas atau cash flow sangat dipengaruhi oleh ketepatan waktu pelanggan dalam membayar produk. Jika mereka terlambat membayar, Anda pasti terpaksa harus menggunakan uang dari pos pengeluaran lain atau bahkan dari kantong pribadi Anda sendiri untuk tetap melanjutkan produksi. Untuk itu, coba periksa lagi perjanjian invoicing Anda dan segera tagih pembayaran pelanggan.

    Baca juga: 5 Tips Agar Pelanggan Membayar Invoice Tepat Waktu

  4. Turnover Karyawan

    Turnover karyawan terjadi ketika Anda harus mengganti seorang karyawan yang resign dengan karyawan baru. Hal ini mungkin terdengar wajar karena hampir seluruh perusahaan pasti pernah mengalaminya. Namun, tahukah Anda bahwa proses pergantian ini memakan biaya sebesar 1/5 gaji seorang karyawan? Hal ini diungkapkan oleh situs Wasp Buzz. Akan jauh lebih efektif jika Anda mempertahankan para karyawan yang ada sekarang daripada harus merekrut yang baru. Anda tidak harus melakukan hal-hal yang mewah atau mahal. Cukup berikan berbagai benefit seperti jadwal kerja fleksibel atau dress code kerja yang kasual.

  5. Penyusutan

    Disebut juga dengan shrinkage, penyusutan pada bisnis kecil ketika jumlah inventaris Anda berkurang akibat adanya pencurian dari karyawan, pengutilan, kesalahan pada vendor atau pemasok, atau kerusakan produk saat proses transit. Hal ini tentu dapat membawa kerugian tersendiri. Misalnya, Anda mempunyai bisnis perabotan rumah. Anda sudah memesan 50 vas kaca dan berharap dapat menjual semuanya. Namun, dalam proses pengantaran, salah satu vas ternyata pecah. Tentunya kini Anda tak akan bisa mendapatkan pemasukan dengan jumlah yang Anda harapkan, bukan?

    Baca juga: 5 Alasan Laporan Stok Barang Penting bagi UKM

Dengan memahami kelima biaya tak terduga tersebut dalam membangun bisnis, Anda bisa melakukan antisipasi untuk menghadapinya. Dengan begitu, risiko terganggunya kondisi finansial bisnis dapat diminimalisir dan bisnis akan tetap berjalan stabil. Agar usaha Anda tetap lancar dan stabil, gunakan software akuntansi online Jurnal yang dapat memantau keuangan serta mengelola berbagai kebutuhan usaha agar tetap stabil. Coba demonya di sini sekarang!

WhatsApp WhatsApp Sales