5 Jenis Wawancara Kerja yang Wajib Diketahui Setiap HR Sebelum Merekrut Karyawan

Selama ini mungkin Anda hanya mengetahui bahwa wawancara kerja terdiri dari tanya jawab antara kandidat pekerja dan pemilik perusahaan. Memang pada dasarnya hal tersebut yang terjadi, namun tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis wawancara kerja yang dikelompokkan dari segi tujuannya? Setiap jenis wawancara juga membutuhkan persiapan yang matang sehingga diharapkan dengan mengetahui jenis wawancara kerja, Anda bisa merekrut kandidat yang memang sesuai.

Apa saja jenis wawancara kerja yang wajib Anda ketahui?

Jenis wawancara kerjaSetidaknya ada lima jenis wawancara kerja yang perlu Anda ketahui sebagai seorang HR. (Source: Pinterest.com)

  1. Wawancara Standar

    Wawancara yang satu ini merupakan tipe wawancara kerja yang paling sering dilakukan oleh banyak perusahaan. Pewawancara dalam hal ini biasanya merupakan staf HR, manajer departemen, atau utusan departemen. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara ini umumnya berkaitan dengan diri kandidat, misalnya tentang pengalaman bekerja hingga rencana untuk lima tahun kedepan. Beberapa pewawancara juga biasanya akan meminta kandidat untuk menceritakan tentang beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Dengan begitu, pihak pewawancara memiliki gambaran tentang karakter kandidat yang mungkin akan direkrutnya nanti.

    Baca juga: 5 Pertanyaan Interview untuk Menemukan Karyawan Terbaik

  2. Wawancara Perilaku

    Disebut juga sebagai behavior interview test, tes wawancara ini fokus terhadap perilaku masa lalu untuk memprediksi bagaimana perilaku kandidat di masa depan. Banyak perusahaan yang menyukai jenis wawancara ini karena mampu menganalisis bagaimana seseorang bekerja di kemudian hari setelah diterima. Beberapa pertanyaan yang paling sering diajukan pada jenis wawancara ini antara lain keberhasilan dan kegagalan terbesar hingga bagaimana cara menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan sekaligus. Pihak pewawancara pun juga sekaligus dapat mempertimbangkan apakah jawaban yang diberikan kandidat sesuai dengan budaya kerja di perusahaan mereka.

  3. Wawancara Situasional

    Untuk wawancara yang satu ini, pewawancara akan fokus terhadap kinerja masa depan Anda. Pewawancara akan menyiapkan sebuah permasalahan dan bertanya tentang bagaimana cara kandidat menyelesaikan masalah tersebut. Umumnya, pertanyaan yang diberikan berupa situasi kerja, contohnya seperti masalah yang mungkin akan dihadapi oleh kandidat. Tujuan wawancara ini adalah untuk mengukur bagaimana efektivitas solusi dan tindakan yang dilakukan oleh kandidat.

    Baca juga: 5 Hal yang Harus Dipersiapkan HR Sebelum Melakukan Tes Wawancara Karyawan Baru

  4. Wawancara Kasus

    Hampir sama dengan wawancara situasional, namun permasalahan yang diberikan lebih kepada isu-isu spesifik. Wawancara ini lebih sering digunakan oleh perusahaan konsultan untuk mengukur kemampuan kandidat dalam menghadapi sebuah kasus. Beberapa orang menyebutnya sebagai pertanyaan study case. Pertanyaan yang diakukan bisa berupa pertanyaan kuantitatif. Pihak pewawancara akan menilai kemampuan kandidat dalam mengidentifikasi masalah dan solusi yang diberikan.

  5. Wawancara Via Telepon

    Dalam wawancara ini, kandidat tidak perlu datang ke perusahaan yang dituju. Semuanya dilakukan melalui telepon. Wawancara ini bisa juga dilakukan dengan perantara media video call. Biasanya, wawancara ini dilakukan oleh perusahaan asing yang lokasinya tidak berada di negara kandidat atau mungkin posisi yang terlalu jauh dari perusahaan. Umumnya, wawancara ini dilakukan sebagai proses rekrutmen tahap pertama untuk mengetahui apakah kandidat memang benar-benar kompeten untuk mengikuti wawancara selanjutnya.

    Baca juga: 10 Tips Mendapatkan Karyawan Berkualitas

Itulah beberapa wawancara yang wajib Anda ketahui mengenai jenis-jenis wawancara kerja sesuai dengan tujuannya. Mengetahui jenis wawancara kerja akan membantu Anda menentukan mana yang tepat untuk mengenal lebih jauh kandidat dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Dengan begitu, kandidat yang Anda pilih pun memang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan budaya perusahaan.

Tahapan selanjutnya setelah proses rekrutmen adalah onboarding karyawan. Bagaimana Anda dapat melakukan onboarding karyawan dengan baik dan benar? Sebuah sistem yang terintegrasi dapat membantu HR untuk membentuk manajemen HR yang efektif dan efisien. Untuk dapat lebih mengelolanya,  Anda dapat menggunakan software HR terintegrasi dan terautomasi seperti Mekari Talenta. Untuk selengkapnya silahkan hubungi tim dari Talenta berikut ini!

WhatsApp WhatsApp Sales