4 Jenis Kesalahan yang Berpengaruh pada Catatan Laporan Keuangan

Catatan laporan keuangan merupakan sesuatu yang sangat krusial. Di dalam laporan tersebut akan terlihat apakah kondisi keuangan Anda ini sesuai target atau tidak. Bahkan bisa dibilang laporan keuangan inilah yang akan menjadi patokan apakah bisnis Anda ini layak diteruskan atau tidak. Ketika laporan terlihat positif, bisa jadi itu pertanda bagus untuk Anda mengembangkan bisnis Anda menjadi lebih besar lagi. Tetapi jika negatif, Anda harus berpikir ulang untuk menentukan dan menerapkan berbagai strategi baru.

Tidak jarang ketika laporan keuangan Anda negatif, tandanya memang ada yang tidak beres dengan pemasukan dan pengeluaran Anda. Namun, pada banyak kasus, hal tersebut juga bisa disebabkan oleh adanya kesalahan dalam pencatatan laporan keuangan. Pasalnya, di dalam akutansi, jika terjadi kesalahan, maka hampir semua angka bisa menjadi tidak karuan. Nah, oleh sebab itu, sebaiknya Anda memperhatikan berbagai jenis kesalahan yang berpengaruh pada catatan laporan keuangan berikut ini.

Baca juga : 4 Jenis Kesalahan yang Berpengaruh pada Catatan Laporan Keuangan

Berbagai jenis kesalahan yang berpengaruh pada catatan laporan keuangan

  1. Salah Perkiraan Perhitungan Aset

    Dalam pencatatan laporan keuangan, biasanya sering terjadi kesalahan perhitungan aset atau aktiva tetap. Misalnya, Anda menuliskan aset bangunan, kendaraan, dan peralatan lain yang seharunya ada nilainya, tetapi Anda justru menulis “0”. Ini akan sangat berpengaruh ketika Anda menuliskan neraca pada akhir tahun, apalagi jika sebelumya Anda sudah menuliskan nilai aset. Untuk menghindari kesalahan ini, Anda harus meninjau laporan keuangan bulanan. Cari tahu apakah terjadi perubahan dalam perhitungan aset atau aktiva tetap.

    Baca juga: 6 Cara Cepat dan Mudah Selesaikan Laporan Keuangan

  2. Kesalahan Penulisan Desimal

    Jika Anda masih menggunakan pencatatan manual, kemungkinan besar Anda masih akan sering menemui kesalahan penulisan desimal dalam angka. Misalnya, Anda ingin menuliskan Rp. 1.000.000, tetapi salah menjadi Rp. 10,00,000 dan akan terhitung 10 juta rupiah atau 100 ribu rupiah. Ini adalah kesalahan mendasar yang akan sangat berpengaruh sekali dalam laporan keuangan. Jadi, mulai sekarang Anda harus memperhatikan penulisan desimal agar tidak terjadi kesalahan. Untuk meminimilasir kesalahan ini, Anda bisa menggunakan software seperti Jurnal yang dapat mendeteksi munculnya error.

  3. Salah Perhitungan Kewajiban Lancar dan Tidak Lancar

    Kesalahan selanjutnya dalam penulisan catatan laporan keuangan adalah salah membedakan antara kewajiban lancar dan kewaiban tidak lancar. Kewajiban lancar adalah hutang jangka pendek seperti sewa kantor atau hutang investasi jangka pendek kurang dari satu tahun. Kemudian, untuk kewajiban tidak lancar, biasanya mencakup hutang di atas dua tahun. Kewajiban tidak lancar ini bisa berupa surat obligasi, saham, atau hutang yang harus dilunasi dengan jangka waktu lebih dari tiga tahun. Jika Anda salah dalam perhitungan kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar, ini akan membuat laporan keuangan menjadi tidak balance. Untuk perhitungan secara otomatis, Anda bisa menggunakan Jurnal yang akan meng-handle semua bagian akutansi secara otomatis.

    Baca juga: 4 Tips untuk Maksimalkan Laporan Keuangan Anda

  4. Perhitungan Pajak

    Kesalahan terakhir yang sering terjadi dalam catatan laporan keuangan adalah perhitungan pajak. Banyak pemilik perusahaan tidak mengetahui cara menghitung pajak yang benar. Jadi, daripada Anda kebingunan, Anda bisa meluangkan waktu selama 1-2 hari untuk melakukan konsultasi tentang bagaimana cara menghitung pajak dengan benar. Jika Anda mempunyai orang akuntansi di perusahaan, Anda tinggal mencocokan selama satu bulan apakah perhitungannya benar.

Keempat kesalahan di atas sangat sering terjadi. Jadi usahakan Anda memperhatikan hal sepele agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan akutansi. Kabar baiknya, kesalahan yang berpengaruh pada catatan laporan keuangan dapat diminimalisir dengan penggunaan software seperti Jurnal. Untuk info selengkapnya, klik di sini sekarang.

WhatsApp WhatsApp Sales