Barang dan jasa diciptakan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi manusia. Biasanya, barang produksi dihasilkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang industri maupun manufaktur. Untuk menghasilkan barang produksi ini, pabrik memerlukan bahan. Jenis bahan yang digunakan dalam proses produksi dibedakan menjadi dua, yakni bahan baku dan bahan penolong. Keduanya merupakan sumber daya terbesar yang diperlukan untuk kelangsungan proses produksi. Tanpa keduanya, bisa jadi kegiatan produksi akan terhambat.
-
Pengertian Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan mentah utama yang diperlukan untuk membuat barang hasil produksi. Bahan mentah ini kemudian akan diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan ke bentuk lain, baik barang jadi maupun barang setengah jadi lalu kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Bagaimana cara mendapatkan barang baku? Barang baku bisa diperoleh dari berbagai cara, tergantung bahan apa yang diperlukan. Contoh bahan baku misalnya batu kapur untuk pembuatan semen. Jika bahan baku tersedia secara melimpah di alam seperti batu kapur ini, maka bisa diperoleh secara langsung di alam. Sedangkan bahan utama (baku) yang tidak tersedia di wilayah proses produksi dilakukan, maka bisa didatangkan dari luar kota atau bahkan luar negeri. Tentunya hal ini akan membuat biaya produksi semakin mahal yang berimbas pada harga jual barang jadi yang dihasilkan. Ada pula bahan yang harus diolah terlebih dahulu baru bisa digunakan untuk produksi, contohnya seperti bijih besi.
Untuk jenisnya sendiri, bahan baku dibedakan menjadi dua sifat, yakni langsung dan tidak langsung. Bahan baku langsung adalah bahan yang akan menjadi bagian dari barang hasil produksi, sedangkan bahan baku tak langsung adalah bahan yang berperan dalam pembuatan barang produksi, tetapi wujudnya tidak langsung terlihat pada barang yang dihasilkan. Contoh dari hal ini adalah pembuatan baju. Bahan langsung dalam pembuatan baju ini adalah kain, sedangkan contoh bahan tidak langsung adalah benang untuk menjahit dan kancing sebagai aksesori baju.
-
Pengertian Bahan Penolong
Sama seperti bahan sebelumnya, bahan penolong juga merupakan bahan yang diperlukan untuk proses produksi, tetapi hanya dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi saja. Bedanya dengan bahan tak langsung adalah jika bahan tak langsung tidak tersedia, maka proses produksi bisa terganggu. Sedangkan jika bahan penolong yang tidak tersedia, proses produksi barang masih bisa dilakukan. Namun hal ini biasanya menyebabkan penurunan kualitas barang.
Dalam hal ini, contohnya seperti ketika Anda ingin membuat ayam goreng tepung. Contoh bahan baku yang Anda perlukan adalah ayam, tepung, bumbu, dan minyak goreng. Sedangkan bahan penolongnya bisa berupa tisu untuk mengelap minyak dan koran sebagai alas untuk mendinginkan sebelum dibungkus.
-
Perbedaan Mendasar Bahan Baku dan Bahan Penolong
Dari contoh di atas dapat kita lihat bahwa kebutuhan akan bahan baku lebih besar. Tanpa adanya bahan utama ini, maka proses produksi tidak bisa dilakukan. Sedangkan tanpa bahan penolong, proses produksi masih bisa dilanjutkan tetapi dengan kemungkinan menurunnya efisiensi. Mengenai porsinya sendiri, tentu saja bahan utama (baku) memiliki porsi yang lebih besar, terutama yang bersifat langsung. Sedangkan bahan penolong memiliki porsi yang sangat kecil, bahkan pemakaiannya pun bisa dihilangkan atau diganti dengan bahan lain. Misalnya dalam contoh kasus ayam goreng di atas, tanpa tepung dan ayam maka proses produksi tidak akan bisa berjalan. Begitu juga dengan pembuatan baju. Jika tidak ada kain, apa yang akan diolah?
Karena bahan baku memiliki porsi yang dominan dalam penggunaannya, maka harga yang dikeluarkan pun juga lebih banyak. Jika harga bahan ini naik, maka akan berimbas pada harga jual barang yang dihasilkan. Berbeda dengan harga bahan penolong, meskipun naik maka imbas kenaikannya tidak begitu signifikan terhadap harga jual barang yang dihasilkan.