Kenali 5 Tanda Utama Karyawan Resign di Perusahaan Anda

Pernah mendengar celetukan yang berkata bahwa semua karyawan akan resign pada waktunya? Sayangnya, hal tersebut bukanlah sekadar celetukan. Meski mungkin kini para karyawan Anda terlihat bahagia bekerja di perusahaan Anda, bukan berarti mereka akan stay selamanya. Karyawan resign merupakan hal yang normal terjadi di berbagai perusahaan.

Dari berbagai karyawan yang terdaftar, Anda pasti memiliki beberapa karyawan yang dianggap terbaik dan menjadi unggulan perusahaan. Mereka juga tidak luput dari kemungkinan untuk resign dari perusahaan Anda.

Untuk itu, perhatikan beberapa tanda berikut ini untuk mengetahui kemungkinan karyawan resign

  1. Perubahan Cara Berpakaian

    Tanda satu ini akan sangat terlihat apabila perusahaan Anda menerapkan peraturan yang cukup santai dalam cara berpakaian. Sebagai contoh, salah satu karyawan top Anda selalu mengenakan kaus saat bekerja setiap harinya. Namun, selama beberapa hari terakhir, ia terlihat lebih sering mengenakan kemeja rapi. Memang, ada kemungkinan bahwa karyawan tersebut hanya ingin mengubah penampilan dan terlihat lebih rapi, tetapi bisa saja sebenarnya ia diam-diam menghadiri interview kerja di tempat lain. Terlebih jika ia juga mengenakan dasi dan memasukkan kemeja ke celana.

  2. Mendadak Aktif di LinkedIn

    Era digital mengubah cara pelaku bisnis dalam melakukan rekrutmen karyawan. Tak perlu lagi mengirim lamaran melalui pos, kini orang bisa melamar melalui internet. Salah satu media sosial yang dapat memenuhi kebutuhan profesional tersebut adalah LinkedIn. Nah, jika Anda berteman dengan karyawan top Anda di LinkedIn dan mendadak ia terlihat aktif di media sosial satu ini padahal sebelumnya cenderung pasif, bisa saja ia sedang mencari pekerjaan baru di sana. Pasalnya, LinkedIn menjadi sarana paling mudah dan praktis bagi karyawan resign untuk meningkatkan peluang direkrut oleh perusahaan lain. Biasanya, ia akan sering meng-update konten dan tampilan profil. 

    Baca juga: 9 Alasan Utama Karyawan Resign di Perusahaan Anda

  3. Cenderung Menutup Diri

    Menerima telepon untuk urusan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan sama sekali tidak dilarang selama hal tersebut tidak mengganggu performa. Lagi pula, bisa jadi karyawan Anda memang sedang berhadapan dengan isu personal seperti anggota keluarga yang sakit. Namun, jika karyawan top Anda terlihat sering pergi ke ruangan lain atau menjauh dari meja kerjanya untuk menerima telepon, bukan tidak mungkin ia sebenarnya sedang emnerima telepon dari perusahaan lain terkait dengan lamaran yang telah ia ajukan sebelumnya.

  4. Mengeluh tentang Atasannya

    Mengeluhkan pekerjaan yang sedang Anda jalani merupakan hal wajar, selama hal tersebut tidak berlebihan. Namun, seorang pimpinan HRD bernama David Amelda dari perusahaan Kronos di Amerika pernah mengatakan bahwa jika seseorang sudah mulai mengomel atau mengeluh tentang atasannya, itu pertanda bahwa satu kakinya sudah melangkah keluar perusahaan. Nah, biasanya hal tersebut betul-betul terjadi ketika yang melakukannya adalah para karyawan top perusahaan. 

    Baca juga: 4 Tips Menjaga Loyalitas Karyawan Terbaik di Perusahaan

  5. Interaksi Berkurang dengan Teman Kerja

    Karena cenderung menutup diri, maka secara otomatis karyawan resign akan mengurangi interaksinya dengan teman-teman sekantornya. Ia merasa bahwa sudah tidak ada gunanya lagi melanjutkan hubungan kerja maupun personal dengan orang-orang yang sebentar lagi akan ditinggalkannya. Terlebih jika karyawan top tersebut merupakan orang yang cukup ramai. Misalnya, mendadak ia cenderung diam saat rapat, padahal sebelumnya ia cukup aktif menyuarakan ide. Jika hal tersebut terjadi, mungkin ini adalah saat yang tepat bagi Anda untuk mengecek keadaan.

Itulah beberapa tanda karyawan resign yang harus Anda perhatikan. Apabila Anda merasakan atau menemui salah satu tanda di atas pada karyawan top Anda, saatnya menerapkan beberapa strategi untuk melakukan retensi karyawan. Anda bisa menyerahkan pekerjaan administratif HR kepada software Mekari Talenta agar bisa fokus terhadap karyawan Anda. Semoga berhasil!

WhatsApp WhatsApp Sales