Tips Jitu Pembukuan bagi Usaha Kecil dan Menengah

Membangun usaha kecil dan menengah tengah menjadi tren saat ini, baik karena latar belakang finansial yang memang kurang tercukupi ataupun sekedar melakukan hobi yang tanpa sengaja berkembang menjadi sebuah bisnis. Perlu diperhatikan salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh pelaku usaha kecil dan menengah adalah membuat pembukuan untuk mengontrol keuangan.

Bagi mereka yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi, tentunya hal ini bukan masalah tetapi akan cukup membingungkan bagi mereka yang sama sekali tidak memiliki dasar ilmu tersebut. Alhasil, keuangan yang dicatat pun apa adanya dan tidak jarang timbul kekeliruan sehingga membuat bingung.

Baca juga : 5 Alasan Pembukuan Keuangan UKM Menghemat Pengeluaran

Berikut ini tips pembukuan yang bisa Anda jadikan referensi.

  1. Mencatat Semua Transaksi Jual Beli

    Kumpulkan semua bukti transaksi seperti nota, struk, bon, bukti penerimaan, dan sebagainya untuk dicatat. Ini adalah langkah awal untuk melakukan pembukuan. Jangan sampai ada yang hilang. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk meminta struk setiap kali belanja untuk keperluan bisnis, sekecil apapun itu. Jika ada yang hilang, maka ini akan menyusahkan Anda untuk menghitungnya nanti. Setelah semua transaksi terkumpul, golongkan ke dalam kredit dan debet.

    Baca juga: 6 Cara Cepat dan Mudah Selesaikan Laporan Keuangan

  2. Membuat Jurnal Transaksi

    Setelah semua transaksi tercatat dan digolongkan, kini saatnya membuat jurnal. Di jurnal ini, Anda bisa melihat transaksi apa saja yang telah dilakukan. Jadi, sebaiknya, setiap kali Anda melakukan transaksi segera catat ke dalam jurnal ini agar tidak lupa. Namun, jika waktunya tidak memungkinkan karena Anda terlalu sibuk, boleh dilakukan di penghujung hari, tetapi jangan sampai satu minggu karena pasti akan ada banyak transaksi yang lupa. Jurnal yang baik harus memiliki minimal empat hal ini: tanggal, akun, debet, dan kredit. Anda juga bisa menambahkan keterangan, dan nomor bukti transaksi jika perlu.

    Baca juga : 5 Tips Penting Laporan Cashflow Perusahaan Bagi Bisnis UMKM

  3. Memindahkan Isi Jurnal ke Buku Besar

    Berbeda dengan jurnal, di buku besar akun dikelompokkan berdasarkan jenis transaksi yang dilakukan. Akun piutang, misalnya, akan berisi seluruh transaksi yang termasuk piutang. Akun kas juga berisi semua transaksi yang termasuk kas. Oleh sebab itu, tabelnya juga ada banyak macamnya, bukan satu tabel saja seperti jurnal transaksi. Telitilah dalam memindahkan isi jurnal ke buku besar sehingga tidak ada transaksi yang tertinggal.

    Baca Juga: 5 Alasan Pembukuan Keuangan UMKM Menghemat Pengeluaran

  4. Perhatikan Neraca

    Neraca adalah bagian dari laporan keuangan yang memuat dan melaporkan tentang aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham suatu perusahaan pada periode tertentu. Neraca dibuat untuk mengetahui apakah jumlah pada kolom kredit dan debet seimbang. Jika Anda sudah menulis semuanya dengan benar, seharusnya jumlah angka di kolom debet dan kredit menunjukkan nilai yang sama. Jika tidak, maka kemungkinan ada transaksi yang belum dicatat atau Anda salah memasukkan transaksi ke dalam akun yang salah.

  5. Membuat Laporan Keuangan

    Tahap akhir setelah semuanya selesai adalah membuat laporan keuangan. Laporan keuangan sangat penting untuk mengetahui perkembangan finansial bisnis yang sedang Anda jalankan. Dalam membuat laporan keuangan, ada empat hal yang dihasilkan: laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas (berisi informasi mengenai kegiatan operasional, investasi, dan aktivitas keuangan), dan neraca yang berisi informasi mengenai aset, utang, dan modal. Dari laporan laba-rugi, Anda bisa melihat apakah bisnis Anda mengalami keuntungan atau kerugian.

    Dari sini Anda bisa memikirkan apa yang seharusnya dilakukan untuk pengembangan bisnis selanjutnya. Adapun ada baiknya jika membuat laporan dengan menggunakan spreadsheet  atau Excel. Jika Anda masih mengalami kesulitan untuk membuat laporan keuangan yang baik dan benar, carilah berbagai informasi dan contoh membuat laporan keuangan sederhana dengan excel di internet terlebih dahulu.

    Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Laporan Keuangan yang Benar?

Bagi yang belum pernah membuat pembukuan, mungkin hal ini cukup membingungkan di awal. Tetapi lama kelamaan Anda akan terbiasa. Jika perlu, Anda bisa memanfaatkan software akuntansi seperti Sleekr Accounting (Mekari Jurnal) untuk membantu Anda menyusun keuangan. Yang perlu Anda lakukan adalah meng-input semua jenis transaksi yang ada dan software lah yang akan memprosesnya. Benar-benar praktis dan menghemat waktu Anda. Lebih jauh mengenai Sleek Accounting, bisa Anda klik di sini.

WhatsApp WhatsApp Sales