Agar sebuah perusahaan dapat merekrut karyawan yang terbaik dan sesuai dengan visi, misi, serta budaya kerja, maka harus dilakukan rekrutmen. Beberapa dari Anda mungkin berpikir bahwa proses rekrutmen hanyalah memasang lowongan pekerjaan, membaca CV yang masuk, menelepon kandidat dengan CV paling menarik, mengadakan wawancara, dan akhirnya memilih kandidat yang dirasa paling tepat untuk memenuhi posisi tertentu.
Anda tidak salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, untuk bisa melakukan hal-hal tersebut, tentu ada banyak faktor yang ikut berperan. Seiring berjalannya waktu, faktor-faktor tersebut tentu ikut berubah. Nah, pada tahun 2018 ini, setidaknya ada beberapa tren merekrut karyawan yang perlu Anda ketahui. Dengan begitu, Anda bisa mengadakan proses rekrutmen karyawan yang lebih relevan dengan kondisi zaman sekarang. Kemungkinan untuk mendapatkan karyawan yang tepat pun akan semakin besar.
Pada tahun 2018, ada beberapa tren rekrutmen karyawan yang diprediksi akan booming. (Source: Pexels)
-
Diversitas dalam Merekrut Karyawan
Diskriminasi menjadi salah satu isu yang kerap terjadi di tempat kerja. Akar masalahnya hanya satu, yakni kurangnya diversitas. Tahun ini, diversitas diprediksi akan menjadi salah satu tren positif yang mendominasi rekrutmen HR. Untuk itu, rekruter harus memahami bahwa diversitas dapat mengacu pada para kandidat yang berasal dari jenis kelamin, ras, usia, kepercayaan, gaya hidup, bahkan kemampuan berbeda.
Selain untuk memberi kesempatan kepada lebih banyak orang, diversitas dalam lingkungan kerja juga dipercaya mampu meningkatkan performa perusahaan. Laporan Global Recruiting Trends 2018 dari LinkedIn menunjukkan bahwa sebanyak 78% perusahaan fokus pada diversitas untuk memperbaiki budaya kerja, 62% ingin memperbaiki kinerja perusahaan, dan 49% perusahaan ingin bisa merepresentasikan para pelanggannya secara lebih baik.
-
Penggunaan Tools untuk Mengenal Calon Karyawan Lebih Baik
Masih dari laporan yang sama, sebanyak 56% talent profesional dan manajer rekrutmen mengatakan bahwa berbagai perangkat teknologi baru telah memengaruhi cara mereka dalam merekrut karyawan. Dengan adanya perangkat teknologi ini, mereka mengaku dapat mengenal calon karyawan secara lebih baik lagi.
Salah satunya adalah dengan menggunakan virtual reality (VR), sebuah teknologi yang memungkinkan Anda untuj berinteraksi dengan lingkungan simulasi berdasarkan pengalaman nyata. Lloyds Banking Group adalah contoh perusahaan yang telah menggunakan cara ini. Ia meminta kandidat menggunakan VR untuk masuk ke simulasi 3D suatu lingkungan pekerjaan. Mereka lalu diminta untuk menyelesaikan berbagai masalah dan dari sinilah HRD perusahaan bisa menilai kemampuan kandidat.
Baca juga: 4 Alasan Pentingnya Mengadaptasi Teknologi pada HR
Diversitas dalam rekrutmen karyawan diprediksi akan menjadi salah satu tren HR yang booming pada tahun 2018. (Source: Pexels)
-
Prioritas Rekrutmen Karyawan Entry-Level
Menurut sebuah survey dari Indeed, sebanyak 41% perekrut mengaku kesusahan untuk mengisi posisi entry-level di perusahaan. Idealnya, posisi entry-level ditujukan kepada calon karyawan yang baru saja lulus kuliah (fresh graduates) sehingga tidak membutuhkan pengalaman kerja sebelumnya.
Tren satu ini mungkin terlihat mudah untuk dilakukan. Anda pasti berpikir bahwa fresh graduates mana pun pasti akan mengiyakan tawaran pekerjaan mana pun. Nyatanya, para calon karyawan entry-level ini cukup pemilih dalam mendaftar pekerjaan. Di sisi lain, posisi entry-level di perusahaan Anda menunggu untuk diisi. Karenanya, mulailah memprioritaskan hal ini pada 2018. Anda bisa memberikan insentif atau berbagai penawaran menarik lain kepada calon karyawan entry-level.
-
Teknologi Predictive Analytic
Bagaimana jika Anda bisa memprediksi dengan tingkat akurasi tinggi, kandidat mana dari sepuluh pelamar yang paling cocok menjadi karyawan di perusahaan Anda? Mungkin terdengar agak tidak mungkin, tapi itulah yang bisa dilakukan oleh teknologi predictive analysis, sebuah sistem teknologi data analitik yang memberi informasi untuk melakukan suatu prediksi seakurat mungkin. Greg Moran, CEO dari perusahaan Outmatch yang bergerak di bidang rekrutmen karyawan, mengatakan bahwa penggunaan predictive analysis akan menjadi tren rekrutmen karyawan terbesar di 2018 ini.
Outmatch bahkan sudah melakukan riset. Hasilnya mengatakan sebanyak 95% responden mengiyakan bahwa teknologi analytic yang dapat memprediksi performa calon karyawan akan sangat membantu. Sayangnya, hanya ada 35% yang telah menggunakan teknologi big data dan analytic untuk merekrut karyawan, dan hanya 44% yang menggunakan data tersebut untuk menyusun rencana pengembangan karyawan.
Baca juga: 4 Cara Big Data Dapat Membantu Anda Mendapatkan Karyawan Terbaik
Selain keempat tren tersebut, rekrutmen karyawan juga diprediksi akan meningkat hingga 61% pada tahun 2018 nanti. Mengetahui tren-tren di atas pun menjadi sangat penting untuk dilakukan agar Anda bisa merekrut karyawan secara lebih relevan dengan kondisi bisnis terkini.
Sleekr, software HR #1 di Indonesia merupakan salah satu aplikasi HR terbaik yang dapat digunakan oleh perusahaan modern di Indonesia dan kini telah bergabung secara resmi dengan Talenta sejak tahun 2018.
Adapun keunggulan dari merge Sleeker+Talenta atau kini dikenal Mekari Talenta adalah sistem pengelolaan data karyawan yang jauh lebih mudah dan modern. Jadi, tunggu apalagi? Segera hubungi tim Talenta untuk informasi selengkapnya!