Key Performance Indicator, atau yang lebih sering disebut dengan KPI, merupakan sebuah ukuran yang membantu untuk mengetahui pencapaian kerja Anda. Hal ini mungkin terdengar sepele terutama jika perusahaan Anda memang telah memiliki target capaian yang jelas. Tetapi, pada penerapannya, KPI tetap dijadikan sebagai acuan.
Bayangkan saja, katakanlah perusahaan Anda memiliki target utama untuk mendapatkan pelanggan baru. Jelas ini merupakan sebuah target yang jelas. Lantas bagaimana KPI dapat membantu tercapainya target utama ini? Dengan KPI, Anda dapat membayangkan langkah apa saja yang harus diambil dan apa yang dilakukan jika tidak dapat tercapai.
Oleh karena itu, KPI wajib diterapkan di setiap perusahaan, tidak terkecuali untuk divisi human resources atau HR. Dalam anggapan kebanyakan orang, divisi inilah yang bertanggung jawab dalam penyusunan KPI. Ini mengakibatkan KPI mereka sering terbengkalai. Supaya hal tersebut tidak terjadi, perhatikan beberapa KPI untuk HR yang wajib diterapkan pada perusahaan Anda.
KPI dapat membantu Anda untuk mengukur performa kinerja karyawan di perusahaan. (Image Source: Unsplash)
-
Bagaimana menyusun KPI untuk HR ?
Sebelum masuk ke poin-poin apa sajakah yang harus ada dalam KPI untuk HR, ada baiknya Anda mengetahui karakteristik KPI itu sendiri. Sebuah KPI yang baik untuk perusahaan hendaknya mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu. Pertama, KPI harus konkret. Ia harus memiliki target yang jelas dan gamblang.
Kedua, KPI yang baik harus terukur. Pastikan hal-hal yang ada dalam KPI merupakan hal-hal yang dapat diukur oleh indikator tertentu. Ketiga, KPI harus realistis. Anda tidak boleh menentukan target yang muluk-muluk dan susah dicapai. Terakhir, KPI harus relevan. Pastikan Anda memilih indikator yang berkaitan dengan perusahaan.
Nah, sekarang Anda telah mengetahui bagaimana KPI seharusnya. Untuk mengetahui KPI apa saja yang tepat untuk HR, Anda bisa menyimak ulasan di bawah ini.
-
Absensi Kerja
Dalam indikator ini, yang diukur adalah tingkat kehadiran karyawan. Entah itu karena sakit, izin, atau absen yang tidak disertai keterangan (alfa). Mengapa KPI ini penting untuk HR? Dari tingkat kehadiran karyawan, Anda bisa memperhitungkan beberapa nilai lainnya. Tidak hanya prediksi absensi karyawan di masa depan, tetapi juga hal lain yang lebih mendalam.
Dari tingkat kehadiran karyawan, Anda juga bisa mengetahui nilai motivasi dan keterlibatan karyawan. Seorang karyawan yang sering absen bekerja memiliki kecenderungan nilai motivasi dan keterlibatannya rendah. Penyebabnya adalah karena karyawan yang sering absen tidak memiliki rasa kepemilikan terhadap perusahaan, akibatnya ia akan merasa enggan untuk terlibat dalam setiap kegiatan. Untuk membantu memonitor absensi karyawan, Anda bisa menggunakan aplikasi Sleekr (Talenta) HR. Hanya melalui beberapa klik pada smartphone, masing-masing karyawan bisa langsung memasukkan data absensi secara mudah dan praktis. Info selengkapnya hubungi kami di sini.
-
Durasi kerja suatu posisi
Kemudian pada poin KPI ini akan membantu kelangsungan perusahaan. Durasi kerja suatu posisi tidak sama dengan durasi kerja dalam satu hari, tetapi terkait dengan ketahanan karyawan dalam sebuah posisi. Di saat seorang karyawan tidak mengalami kenaikan pangkat atau promosi, maka akan lebih besar pula kemungkinannya untuk hengkang dari perusahaan.
Dari sini Anda bisa mengukur sejauh manakah waktu rata-rata karyawan untuk bertahan pada satu posisi. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui kapan saat yang tepat untuk melakukan promosi karyawan. Saat mengetahui rata-rata durasi kerja, maka Anda juga bisa menentukan waktu yang tepat untuk perekrutan karyawan.
-
Pelatihan yang dilakukan
Salah satu agenda besar dalam HR adalah pelatihan untuk karyawan. Hal ini sangat penting untuk pengembangan karyawan dan tentunya untuk kelangsungan perusahaan. Poin ini harus ada dengan tujuan untuk mengetahui apakah pelatihan yang diberikan telah membuahkan hasil atau justru tidak sama sekali.
Dalam poin ini, jangan lupa juga untuk menghitung berapa biaya yang digunakan untuk sebuah pelatihan. Ini penting untuk menghitung berapa uang perusahaan yang dihabiskan pada pengembangan karyawan. Dengan demikian, Anda dapat merencanakan pengeluaran perusahaan dengan lebih detail lagi.
-
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target
Poin ini merupakan sebuah indikator untuk mengukur tingkat efisiensi kerja dari setiap karyawan. Anda dapat mengukurnya dengan memberikan tugas atau target khusus dalam rentang waktu tertentu. Apabila karyawan mampu menyelesaikan sesuai dengan target waktu, maka ia lolos dalam indikator tersebut.
Dari sini Anda dapat mengukur berapakah waktu produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan demikian, Anda akan segera mengetahui jika perusahaan mengalami keterlambatan produksi. Saat Anda bisa segera mengetahui penyebabnya, maka upaya penyelesaian masalahnya pun bisa dilakukan dengan cepat.
-
Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi posisi
Agenda penting HR selain training adalah rekrutmen pekerja. Indikator ini digunakan untuk mengukur seberapa panjang waktu yang dibutuhkan sebuah posisi untuk terisi. Hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat efektivitas sebuah proses rekrutmen pegawai. Di saat Anda mengetahui tingkat efektivitas proses rekrutmen, maka metode terbaik juga bisa diketahui dengan mudah.
Di samping itu, poin ini juga dapat membantu untuk mengetahui apakah manajemen penanganan karyawan telah baik atau belum. Saat sebuah posisi di perusahaan kosong, maka akan muncul beberapa kemungkinan. Apakah kesalahan memang ada pada sumber daya manusia atau justru pada perusahaan. Nah, indikator inilah yang berfungsi menilai hal tersebut.
Supaya perusahaan bisa tetap ada dan terus berkembang, maka dibutuhkan KPI sebagai indikator untuk mengukur performance kinerja tim. Tiap-tiap divisi dalam perusahaan tentu membutuhkan KPI, termasuk HR. Namun, KPI untuk HR sering kali terabaikan karena indikatornya kurang begitu dimengerti. Semoga ulasan di atas mampu membantu Anda menentukan KPI untuk HR.