5 Tanda Anda Mempekerjakan Orang yang Salah di Perusahaan

Tak peduli apa pun bidang pekerjaannya, seberapa besar skala bisnisnya, rekrutmen karyawan yang tepat untuk perusahaan sangatlah penting dilakukan. Namun, untuk melakukannya, hal tersebut tidaklah semudah yang dibayangkan. Di zaman sekarang, industri bisnis memang sudah memiliki lebih banyak perangkat dan resources yang canggih untuk melakukan rekrutmen. Sayangnya, hal tersebut tak menjamin bahwa Anda akan selalu mendapatkan karyawan yang tepat.

Masalahnya, untuk menemukan kecocokan yang dibutuhkan, dibutuhkan waktu. Tidak semua impresi pertama menjadi jaminan bahwa seorang calon karyawan akan membawa dampak baik atau buruk terhadap perusahaan. Lantas, bagaimana Anda bisa mengetahui bahwa ternyata Anda mempekerjakan orang yang salah? Berikut adalah tanda-tandanya.

Rekrutmen karyawanKenali tanda-tanda salah rekrutmen karyawan agar Anda bisa segera ambil tindakan tepat. (Source: Pexels)

  1. Punya Masalah Kehadiran

    Bagaimana kualitas kehadiran karyawan yang bersangkutan? Apakah ia sering datang telat dan pulang lebih cepat? Bisa jadi ini pertanda bahwa Anda salah merekrut orang. Jeff haden, salah seorang kolumnis untuk situs Inc.com, pernah melakukan analisis data kehadiran dari lebih 1.000 karyawan selama periode lima tahun. Hasilnya, ia menemukan bahwa karyawan yang datang telat atau absen pada minggu pertama bekerja memiliki kecenderungan hingga 35% untuk melanggar standar kehadiran. Karenanya, Anda perlu waspada apabila ada karyawan yang mulai menunjukkan tanda sering datang telat. Gunakan software Mekari Talenta untuk memantau kehadiran karyawan. Untuk informasi selengkapnya hubungi tim Talenta di sini sekarang.

    Baca juga: 4 Faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja di Perusahaan

  2. Suka Membandingkan dengan Pekerjaan Lamanya

    Salah satu pertimbangan Anda dalam merekrut seseorang adalah karena pengalaman yang dimilikinya dari perusahaan sebelumnya. Anda berharap bahwa ia bisa menerapkan ilmu yang didapatkannya tersebut ke perusahaan Anda. Untuk itu, pikiran Anda harus terbuka terhadap insight yang dimiliki karyawan baru. Meski begitu, Anda perlu waspada apabila karyawan tersebut terus-terusan membandingkan pekerjaannya yang sekarang dengan pekerjaan lama, terlebih jika ia menyiratkan bahwa perusahaan lamanya lebih baik dari perusahaan Anda. Hal ini menunjukkan bahwa pada dasarnya ia memang tidak sepenuh hati bekerja di perusahaan Anda.

  3. Susah Membaur dengan Tim

    Jangan mudah terkecoh dengan kata “team-player” yang dituliskan calon karyawan pada resume mereka. Ketika akhirnya Anda menerima orang tersebut dan ia bekerja di perusahaan, ternyata ia sama sekali jauh dari kualitas team-player yang disebutkannya. Tandanya bisa bermacam-macam, tetapi yang paling sering muncul biasanya adalah keengganan untuk mendengarkan ide dari anggota tim. Beberapa tanda lain yang juga perlu diwaspadai adalah ketidakmauan untuk membantu anggota tim, mudah stres, tidak fleksibel, dan sering mengubah opini.

    Baca juga: 5 Games Internal yang Menarik untuk Karyawan

Rekrutmen karyawanSalah satu tanda salah rekrutmen karyawan adalah seringnya karyawan tersebut membandingkan pekerjaan sekarang dengan pekerjaan sebelumnya. (Source: Pexels)

  1. Tak Memberikan Hasil Apa pun Setelah Training

    Setiap perusahaan pasti memiliki target untuk dicapai. Demi mewujudkannya, setiap karyawan diharapkan mampu memberikan performa terbaik. Di sisi lain, hal yang Anda lakukan di perusahaan Anda bisa saja berbeda dari yang dilakukan di perusahaan karyawan sebelumnya. Anda juga bisa saja merekrut seorang fresh graduate yang belum memiliki pengalaman apa pun. Untuk itulah Anda memerlukan program training. Tujuannya agar karyawan baru bisa beradaptasi dan keep up dengan cara kerja perusahaan Anda. Namun, apabila setelah beberapa bulan mereka tetap tak bisa bekerja sesuai dengan yang diharapkan, Anda perlu berwaspada.

  2. Terlalu Agresif dalam Berkomunikasi

    Sebagai karyawan baru, memang sudah seharusnya mereka menyuarakan pendapat atau menyampaikan hal-hal yang mereka rasa kurang tepat. Namun, idealnya, hal tersebut dilakukan secara perlahan selagi mereka berkenalan dan beradaptasi dengan lingkungan di kantor baru. Apabila karyawan baru justru terlalu agresif dalam menyampaikan pendapat dan bahkan selalu keras kepala terhadap argumennya, terutama jika masih beberapa minggu bekerja, bukan tidak mungkin ke depannya akan membuat Anda kewalahan menghadapinya.

    Baca juga: Tips Meningkatkan Komunikasi Antar Karyawan di Perusahaan

Apabila sikap dan perilaku seorang karyawan sudah tak dapat ditolerir kembali, tak ada salahnya untuk langsung berbicara kepadanya. Katakan hal-hal yang menurut Anda salah dan konsekuensi apa yang akan didapatkannya. Apabila karyawan tersebut masih dalam masa probasi, Anda bisa memilih untuk tidak melanjutkan kontraknya. Jangan takut merasa bersalah. Selama masih sesuai dengan kebijakan perusahaan, semua demi kemajuan bisnis Anda, bukan?

WhatsApp WhatsApp Sales