Jika Anda membaca artikel ini, kemungkinan besar Anda sedang berencana atau baru saja mendirikan bisnis toko online. Anda pun melakukan berbagai cara agar produk yang Anda jual bisa laku. Namun, ada hal lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan, yakni mengelola keuangan.
Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, akan susah bagi Anda untuk menentukan apakah bisnis Anda mengalami untung atau rugi. Karenanya, sebaiknya lakukan lima tips berikut agar keuangan bisnis online Anda tetap terjaga dengan baik.
Pastikan kondisi keuangan bisnis toko online Anda baik dengan rajin melakukan pembukuan. (Source: Pexels)
-
Terapkan Sistem Pembukuan untuk Toko Online
Perlu diketahui bahwa pembukuan tidaklah sama dengan akuntansi. Pembukuan adalah proses sehari-hari yang mencakup pencatatan transaksi, kategorisasi transaksi tersebut, dan rekonsiliasi laporan bank. Sedangkan, akuntansi adalah sebuah proses yang memungkinkan Anda untuk mengamati perkembangan bisnis melalui data yang telah disediakan oleh bookkeeper melalui laporan keuangan.
Dengan kata lain, pembukuan memungkinkan Anda untuk mengetahui kondisi bisnis toko online Anda dari hari ke hari. Pemilik bisnis online memiliki sistem pembukuan yang berbeda. Namun, biasanya, ada dua jenis metode pembukuan yang kerap digunakan para pebisnis, yaitu metode cash dan accrual.
Dalam metode cash, pemasukan dan pengeluaran langsung dicatat ketika ada uang yang memang diterima atau dibayarkan. Sementara itu, dalam metode accrual, pemasukan dan pengeluaran dicatat ketika transaksi terjadi, bukan ketika uang kas untuk transaksi-transaksi tersebut diterima atau dibayarkan. Coba lakukan riset yang lebih mendalam tentang metode-metode ini agar Anda bisa menyesuaikan sistem pembukuan yang pas dengan kondisi bisnis toko online Anda. Agar lebih memudahkan Anda, sebaiknya gunakan software akuntansi online berbasis cloud seperti Sleekr Accounting. Beragam fiturnya dapat mengotomatisasi proses pembukuan sehingga jauh lebih efisien.
-
Siapkan Cara Pembayaran yang Mudah
Sebelum menjual produk secara resmi, tentukan dulu metode pembayaran yang Anda terima. Usahakan untuk menggunakan banyak metode sekaligus agar konsumen memiliki banyak pilihan dalam melakukan pembayaran. Misalnya, Anda bisa membuka rekening di beberapa bank sekaligus. Hal ini memungkinkan konsumen untuk membayar tanpa harus dikenakan biaya tambahan karena penggunaan bank yang berbeda. Pasalnya, biasanya konsumen akan ragu untuk melakukan pembelian apabila Anda tidak menerima pembayaran dalam bank yang mereka gunakan.
Baca juga: Bagaimana Mencatat Transaksi Penjualan dari Toko Online?
Jangan lupa mempertimbangkan pajak saat mengatur keuangan bisnis toko online Anda. (Source: Pexels)
-
Jangan Lupa Hitung Gross Margin
Gross margin adalah total pendapatan penjualan yang didapatkan suatu bisnis setelah Anda menghitung biaya yang digunakan untuk memproduksi produk barang atau jasa. Satu-satunya cara untuk meningkatkan gross margin toko online adalah dengan meningkatkan pendapatan secara keseluruhan. Nah, untuk menghitung gross margin, Anda harus terlebih dulu mengetahui biaya yang digunakan dalam proses pembuatan produk Anda. Biaya ini bisa disebut juga sebagai Cost of Goods Sold (COGS). Berikut adalah rumus yang dapat digunakan untuk menghitung gross margin:
Gross Margin (%): (Revenue – COGS) / Revenue
-
Pertimbangkan Kewajiban Pajak
Bukan hanya bisnis offline yang wajib membayar pajak, bisnis toko online di Indonesia pun kini juga dikenakan pajak. Pada dasarnya, ada dua jenis pajak yang dipungut dari bisnis online, yaitu Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh).
PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang kena pajak atau jasa kena pajak di Indonesia. Tarifnya bersifat tunggal, yakni sebesar 10% yang dibebankan kepada konsumen. Sementara itu, PPh adalah pajak yang dikenakan pada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima dalam suatu tahun pajak. Penghasilan ini dapat berupa keuntungan usaha, gaji, dan sebagainya.
Dengan selalu mempertimbangkan kewajiban pajak, Anda bisa menyertakannya dalam penghitungan keuangan sehari-hari. Selain itu, Anda pun dapat melangsungkan bisnis secara legal tanpa mengabaikan kebijakan yang telah disusun pemerintah.
Baca juga: 4 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Pajak Bisnis Online
-
Rajin Follow Up Invoice
Pengiriman invoice biasanya lebih sering dilakukan oleh bisnis online yang produknya berupa jasa. Perlu diingat bahwa mengirim invoice bukan berarti Anda akan langsung mendapat bayaran. Pembayaran invoice yang telat akan menghambat arus kas toko online Anda. Pemasukan jadi berkurang dan Anda tak punya cukup biaya untuk melanjutkan proses produksi, membayar gaji karyawan, dan sebagainya. Karenanya, jangan segan untuk rajin follow up invoice kepada para klien atau konsumen Anda. Jangan sampai hal ini membuat keberlangsungan bisnis Anda terhambat.
Baca juga: Tips Efektif Menulis Contoh Invoice untuk Pembayaran yang Cepat
Pada masa awal berdirinya bisnis, kemungkinan Anda harus melakukan banyak hal sendirian. Agar keuangan toko online tak keteteran, gunakan software Jurnal yang dapat mempermudah proses pembukuan hingga pengiriman dan pembuatan invoice online sekali pun. Dengan begitu, Anda bisa hemat waktu dan menggunakannya untuk melakukan hal-hal lain yang lebih penting. Untuk informasi selengkapnya, hubungi tim Jurnal di sini!