Pengertian Inflasi dan Deflasi serta Dampaknya Bagi Bisnis Anda

Inflasi dan deflasi menjadi dua istilah yang mungkin sering Anda dengar dari tayangan media massa. Tentu saja tingkat inflasi dan deflasi berkaitan erat dengan kondisi perekonomian suatu negara, yang mempengaruhi kehidupan seluruh lapisan masyarakat. Secara umum, Anda bisa memahami inflasi sebagai kondisi di mana indeks harga barang terus mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, deflasi merupakan kondisi penurunan harga secara terus-menerus dalam suatu periode.

Dengan kata lain, saat terjadi inflasi, peredaran mata uang di pasar terlalu tinggi, sedangkan deflasi adalah kebalikannya di mana peredaran mata uang sangat minim sehingga menyebabkan penurunan harga jual besar-besaran. Beberapa orang beranggapan jika deflasi lebih menguntungkan rakyat sebab bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan harga relatif murah. Padahal kondisi yang demikian justru akan mengacaukan kondisi perkonomian suatu negara.

Oleh sebab itu, baik inflasi maupun deflasi sama-sama merupakan masalah perekonomian suatu negara yang harus segera diatasi. Namun, ada baiknya jika terlebih dulu Anda memahami pengertian inflasi dan deflasi dengan lebih mendalam agar mengetahui dampak kedua kondisi tersebut bagi bisnis Anda.
Indeks Harga, Investasi Saham, Indeks Harga Konsumen, Laju Inflasi, Tingkat Inflasi, Inflasi 2016, inflasi, deflasi, inflasi dan deflasi, accounting, akuntansi, ekonomiSama-sama berkaitan erat dengan kondisi ekonomi suatu negara, inflasi dan deflasi juga dapat berpengaruh terhadap bisnis Anda. (Source: Unsplash)

  1. Penyebab inflasi dan deflasi

    Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat di awal tulisan ini, inflasi menunjukkan kondisi indeks harga konsumen yang secara terus menerus mengalami peningkatan. Kenaikan harga ini juga merupakan imbas dari naiknya biaya produksi. Sudah dapat dipastikan naiknya harga bahan baku serta upah buruh setiap tahunnya membuat biaya produksi kian membengkak.

    Dalam beberapa kasus, bertambahnya jumlah permintaan barang padahal jumlahnya tetap mengakibatkan jumlah barang pun menjadi terbatas dan langka. Tak heran jika kemudian mengalami kenaikan harga. Selain itu, adanya penambahan jumlah peredaran uang di pasaran dilakukan pemerintah untuk menutup kekurangan anggaran, juga memicu naiknya harga barang. Logikanya, jika uang beredar dua kali lipat, maka harga barang pun akan ikut naik dua kali lipat.

    Sebaliknya, kondisi deflasi, khususnya di Indonesia, secara kuat dapat dipicu oleh peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia apabila menjalankan program hemat anggaran namun justru berakibat terjadinya deflasi. Selain itu, kebijakan pemerintah dengan meniadakan pajak atas barang dan jasa juga bisa menjadi penyebab kuat terjadinya deflasi. Keterbatasan uang yang beredar di masyarakat atau defisit rupiah mengakibatkan penurunan jumlah permintaan terhadap barang dan jasa.

  2. Dampak inflasi terhadap bisnis

    Bagi para pelaku bisnis, inflasi dapat memberikan keuntungan secara maksimal karena jumlah pendapatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan biaya produksi. Inflasi ringan ini juga akan mendorong perekonomian negara menjadi lebih baik dengan peningkatan pendapatan nasional. Akan tetapi, ketika laju inflasi lebih dari tiga puluh persen dan hampir mencapai seratus persen, maka keadaan perekonomian bisnis semakin kacau.

    Pasalnya, kondisi ini mengakibatkan harga barang kebutuhan melambung tinggi sehingga menyulitkan rakyat kecil. Bagi mereka yang berstatus karyawan dengan jumlah pendapatan bulanan tetap, tentunya akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya di saat kenaikan harga terjadi, mengingat kenaikan gaji tidak dapat langsung diberikan oleh perusahaan.

    Di lain sisi, jika laju inflasi melebihi angka seratus persen, maka akan menyebabkan penurunan investasi saham, mendorong kenaikan suku bunga, spekulasi penanaman modal, terhambatnya pembangunan ekonomi, defisit neraca pembarayan, ketidakstabilan ekonomi, hingga menurunnya kesejahteraan masyarakat.

  3. Dampak deflasi terhadap bisnis

    Kondisi deflasi yang terjadi di suatu negara menyebabkan para pebisnis berlomba-lomba untuk menekan harga jual demi menarik minat konsumen. Padahal kondisi ini akan berakibat pada pemerosotan keuntungan bisnis dan jika kondisi tersebut terus dibiarkan, maka akan memaksa bisnis untuk gulung tikar karena tidak ada biaya produksi dan gaji untuk karyawan. Dengan begitu, tentu berimbas pula pada terjadinya PHK besar-besaran.

    Namun demikian, deflasi tidak selalu berdampak negatif. Jika laju deflasi tidak melebihi angka sepuluh persen setiap tahunnya, maka kondisi perekonomian negara membaik. Pasalnya, deflasi mampu menguatkan nilai tukar mata uang suatu negara. Masyarakat pun semakin menyadari pentingnya menabung untuk memenuhi kebutuhan di masa depan sehingga lebih berhemat dalam berbelanja.

  4. Cara mengatasi inflasi dan deflasi

    Terjadinya inflasi dan deflasi dalam sistem perekonomian suatu negara tidak boleh dianggap remeh. Terlebih kondisi keuangan negara juga berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan bisnis dan kebutuhan masyarakat secara umum. Untuk itu, kebijakan moneter perlu segera diterapkan. Di Indonesia sendiri, kebijakan moneter ini dikeluarkan oleh Bank Sentral yang bertujuan untuk menstabilkan jumlah peredaran uang di masyarakat.

    Pemerintah pun perlu menerapkan kebijakan fiskal pada perekonomian Indonesia. Kebijakan ini dibuat untuk menurunkan tingkat inflasi, mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan laju investasi, serta menciptakan stabilitas perekonomian negara.

Itulah pengertian inflasi dan deflasi serta dampaknya bagi negara dan bisnis Anda. Untuk mencegah terjadinya kerugian, perusahaan Anda dapat melakukan beberapa strategi seperti efisiensi biaya internal, menekan biaya produksi, hingga melakukan inovasi dan variasi produk. Untuk itu, catat selalu pengeluaran, pemasukan, dan laporan finansial bisnis Anda menggunakanJurnal, aplikasi akuntansi berbasis cloud yang dapat mengotomatisasi pencatatan keuangan. Hubungi Jurnal dan daftar perusahaan Anda sekarang juga!

WhatsApp WhatsApp Sales